JAKARTA, KORANSATU.ID – PT. Pertamina Trans Kontinental (PTK) siap meluncur sebagai perusahaan bisnis pelayaran dan jasa maritim kelas dunia yang profesional, menguntungkan dan siap beradaptasi dalam era revolusi industri 4.0 Melalui brand baru, tiga anak usahanya,
PT. Pertamina Trans Kontinental (PTK), adalah bagian dari PT. Pertamina International Shipping subholding Integrated Marine Logistics (PIS SH IML) yang kini melakukan re-branding atas tiga anak usahanya yaitu PETEKA Karya Jala (bergerak di bisnis dredging, fresh water, under water services, waste management, dan EPC) kini bernama PERTAMINA MARINE ENGINEERING, PETEKA Karya Gapura (bergerak di bidang perdagangan, pengawakan, pengelolaan kapal, dan general service) kini berganti nama PERTAMINA MARINE SOLUTIONS, dan PETEKA Karya Samudera (bergerak di bisnis jasa kepelabuhanan, jasa bongkar muat, kapal, Oil Spill Response/OSR dan pergudangan /logistik) yang kini berganti nama PERTAMINA PORT and LOGISTICS. Selain perubahan nama, langkah re-branding PTK juga diikuti dengan perubahan logo serta menyertakan logo Pertamina sebagai induk utama perusahaan.
Direktur Utama PT. Pertamina Trans Kontinental, Nepos MT Pakpahan Senin, 12 September 2022 di Jakarta mengatakan, dari sisi visi misi PTK memang tidak ada perubahan. Namun kami memutuskan untuk membawa nama Pertamina sebagai brand utama guna memperkuat “brand equity” kita. Re-branding ini akan membantu PTK untuk semakin mendapatkan kepercayaan, baik dari para pelanggan maupun para stakeholders karena brand Pertamina sudah sangat kuat dan terpercaya”.
Nepos menjelaskan, langkah re-branding tiga anak usaha PTK tersebut bertujuan untuk membawa PTK pada goals sebagai “The World Class Shipping Company & Maritime Business Company” pada tahun 2026 nanti, serta demi memperkuat reputasi kompetensi anak perusahaan PTK dalam melakukan pelayanan untuk cakupan internasional. Dari sisi pemasaran, strategi ini diharapkan bisa meningkatkan pangsa pasar captive maupun non captive.
“Intinya kita harus melakukan pembaruan, karena tanpa pembaruan bisnis bisa mati. Kita banyak mengambil pelajaran dari brand-brand global yang dulu digdaya, namun tanpa pembaruan mereka tidak bisa bangkit lagi,” ungkap Nepos.
PTK sebagai anak usaha PT Pertamina International Shipping, terus melakukan pembenahan agar menjadi Perusahaan Pelayaran dan Jasa Maritim yang andal, profesional dan terpercaya. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, PTK dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh customer dan mitra kerja perusahaan.
Mengusung “Sailing Beyond Border” sebagai jargon dalam perjalanannya mewujudkan visi tahun 2026, sebuah jargon yang memiliki makna filosofis sebagai visi transformasi PTK, PTK mengembangkan seluruh lini bisnisnya termasuk melakukan pengembangan di internal pada aspek people, teknologi informasi, dan system excellence. Juga melakukan re-branding ketiga anak usaha, diikuti dengan reklasterisasi seluruh lini bisnis grup, sehingga PTK siap berlayar menembus batas dan menjadi pemain kelas dunia, papar Nepos.
Dalam posisinya sebagai holding, Pertamina telah menanamkan nilai-nilai dasar (core values) AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) BUMN, yang dirancang khusus untuk proses transformasi human capital di lingkungan BUMN. Core values tersebut dirancang untuk meningkatkan daya saing BUMN agar menjadi pemain global serta memposisikan BUMN sebagai pabrik talenta.
Core values AKHLAK menjadi panduan moral etika seluruh BUMN, yang diturunkan kepada seluruh entitas usahanya di dalam Grup termasuk PTK. Bagi Pertamina, AKHLAK juga merupakan identitas dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan kinerja Pertamina dan entitas anaknya secara berkelanjutan.
PT. Pertamina Trans Kontinental (PTK) saat ini merupakan anak usaha PT. Pertamina International Shipping subholding Integrated Marine Logistics, yang menyediakan berbagai jenis jasa maritim terintegrasi. Perusahaan yang awalnya bernama PT Pertamina Tongkang ini didirikan pada 9 September 1969 dan berganti nama menjadi PT. Pertamina Trans Kontinental pada tanggal 29 November 2011.
Hingga saat ini PTK mengelola 104 pelabuhan Pertamina serta 343 armada kapal. (Dewi S)