PASURUAN, Koransatu.id – Bantuan paLangsung Tunai (BLT) seakan tak memberikan angin segar bagi H. Sumarlin, Kepala Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, BLT-DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ) banyak menuai polemik atau masalah bagi warga Desa Kemiri.
Selama ada program BLT DD, kata Sumarlin, dia merasa tak dihargai warganya, bahkan saat berpapasan atau bertemu, warganya enggan menyapa dirinya, karena tak kebagian bantuan BLT DD.
” Saya atas nama Kepala Desa Kemiri meminta Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk menghapus program Dana Desa untuk Desa Kemiri,” tegasnya saat ditemui di Rumahnya, Sabtu (6/6/20).
Dia menjelaskan, Dana Desa tahap awal, 40 persen diperuntukkan untuk pembagunan jalan atau pavingisasi Dusun sereng dan selebihnya di alokasikan untuk BLT-DD tahap pertama.
” Saya sangat tidak setuju apabila ada campur tangan Bank Jatim untuk penyaluran BLT tahap II mendatang,” pinta Sumarlin.
Sumarlin meminta pihak Forkopimka Puspo turun langsung membagikan BLT kepada masyarakat, bila perlu Pak camat sendiri yang menyerahkan langsung kepada masyarakat secara door to door.
” Saya siap mendampingi Forkopimka Puspo secara langsung menyerahkan bantuan BLT ke rumah warga masing masing. Tujuanyan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial antara masyarakat dan pihak desa. Bila perlu, silahkan pihak DPMD sendiri yang langsung membagi kepada masyarakat,” pungkasnya. (Tmo)