BENGKULU SELATAN, KORANSATU.ID -Pemerintah Desa Napal Melintang kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan melaksanakan kegiatan pelatihan penanganan stunting yang disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk, Kamis (26/10/23)
Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.
“Saya merasa senang warga desa napal melintang tidak ada yang terdampak Stunting, namun demikian bukan berarti kita tidak waspada dan memperhatikan pemenuhan asupan gizi anak, pengasuhan anak secara layak termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan tempat layak,” ujarnya.
Lebih jauh perwakilan dari Puskesmas mengingatkan, masalah stunting bukan semata persoalan tinggi badan, namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan.
“Oleh sebab itu, kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di desa kita,” tegasnya.
“Bagi keluarga yang memiliki anak remaja, agar dipastikan remaja kita mempunyai perilaku hidup dan pergaulan yang sehat,” imbaunya. (Tanto JKD)