KALIMANTAN BARAT, KORANSATU.ID– Staf Ahli Bidang Ekonomi Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) Mayjend TNI DR. Budi Pramono mengatakan, untuk menanamkan rasa cinta tanah air harus dilakukan sejak dini dan berawal dari lingkungan terkecil. Apalagi ke depan, tantangan menjaga keutuhan NKRI semakin besar di tengah era digitalisasi dengan tingkat kreatifitas yang tinggi.
“Yang ada diantara kita saat ini adalah generasi milenial. Hati-hati, kalau misalnya bapak ibu datang ke rumah terus memberi salam kepada anaknya dan anaknya tidak menjawab malah asyik bermain gadget. Besoknya lagi seperti itu dan jika ini terus berlanjut, maka akan menjadi ancaman yang sangat dinamis ke depan,” katanya saat berkunjung ke Pontianak, Kamis (16/6/2022).
Ditambahkan Staf Ahli Bidang Ekonom Wantanas, pentingnya untuk menekan-kan dan menanam-kan pancasila dalam keluarga yaitu, adanya sesuatu kepercayaan diri berawal dalam menghadapi persoalan, sehingga kepercayaan itu timbul rasa untuk memiliki dan kecintaan untuk bangsa. Segera untuk mengantisipasi dalam segala hal, untuk dapat menyelesaikan dengan baik dan untuk menanamkan cinta tanah air, semuanya juga dapat dimulai dari keluarga.
“Kita harus optimis dalam menghadapi persoalan. Kita harus mempunyai rasa memiliki, rasa cinta terhadap bangsa ini dan segera melakukan antisipasi dengan baik, maka kita akan menyelenggarakan masalah itu dengan baik, awalnya itu ya dari keluarga. Begitu juga kita menanamkan rasa cinta terhadap tanah air ya harus dimulai dari keluarga,” imbuhnya.
Lanjut Budi Pramono, saat berkunjung ke-Kalbar, sempat ke wilayah perbatasan Entikong di Kabupaten Sanggau. Dirinya melihat ada modal besar yang dimiliki masyarakat Kalbar, khususnya untuk menjaga perbedaan dan menjamin keutuhan NKRI.
Di-akuinya, Ia memberikan apresiasi adanya salam khas masyarakat suku Dayak Kalbar yaitu ‘adil ka’talino, ba’curamin ka saruga ba’sengat ka jubata’ yang dinilai mengandung arti dalam, terkait hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam, jelasnya.
“Mudahnya masyarakat Kalbar menerima dan akrab terhadap pendatang ini justru harus kita boomingkan. Bhineka tunggal Ika digagas di Kalbar, kita juga harus mendengungkan terus Pancasila yang menjadi penyelesaian persoalan bangsa ini,” jelasnya.
Masih seputar menjaga keutuhan NKRI, Budi Pramono juga mendukung keberadaan lembaga pendidikan resmi yang harusnya ada di wilayah Kalimantan atau bahkan di Provinsi Kalbar, yaitu Universitas Pertahanan (Unhan).
“Unhan itu sudah ada dan kita tancapkan di NTT. Tapi kalau kita memang ingin expand di Kalimantan yaitu di Kalbar itu memang sesuatu yang sangat menjawab persoalan ke depan. Karena untuk pemerataan itu memang salah satunya SDM, biar bhinneka tunggal Ika itu membumi,” tutup Jenderal bintang dua itu.(Arm)