JAKARTA, KORANSATU.ID- Badan Intelijen adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Sebagai kelembagaan yang fokus kepada fungsi pengawasan dan pengendalian situasi keamanan negara, dalam hal ini BIN dinilai sangat penting untuk fokus kepada pergerakan kelompok radikalisme yang bebas bersuara dan memprovokasi lewat sosial media.
“Pertama saya sangat mengapresiasi kinerja BIN yang tanggap pada isu intoleransi yang disebarkan oleh kelompok radikalisme lewat sosial media karena mereka begitu massif menyebarkan pahamnya yang kaku dengan bungkus keagamaan dan menjadikan generasi muda sebagai targetnya”, ungkap Dodo.
Berdasarkan laporan data dari We Are Social, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah itu telah meningkat 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta orang.
Melihat trennya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Walau demikian, pertumbuhannya mengalami fluktuasi sejak 2014-2022.
Sebagai tokoh muda yang juga Dewan Pendiri Perkumpulan Harmoni Muslim Nusantara sebagai komunitas yang beranggotakan mayoritas generasi millennial & Gen-Z ini menilai peranan BIN sangat penting dalam membantu pemerintah untuk menghalau paham radikalisme yang mengincar generasi muda bangsa.
“Saya berharap BIN dapat konsisten memberikan perhatian lebih kepada generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh kelompok intoleran yang dapat membuat generasi muda kita menjadi orang yang kagetan melihat perbedaan dan rentan untuk diajak berbuat kekerasan”, tuturnya. dir