BREBES, KORANSATU.ID – Bangunan Gedung Kantor Pemerintah Terpadu (KPT) yang mangkrak menjadi lokasi tujuan bagi para remaja dan pelajar untuk melakukan berbuat mesum. Gedung (KPT) Brebes yang dibangun tahun 2008 dengan menelan anggaran Rp7,8 miliar ini berakhir dengan masalah hukum. Kini, bangunan itu pun menjadi tempat pelajar yang bolos sekolah bahkan mesum.
Diketahui, kantor yang direncanakan dibangun dengan 7 lantai itu kondisinya ‘meyeg’ alias miring di bagian pondasi saat dalam pelaksanaan pekerjaan baru mencapai tiga lantai. Gedung KPT itu akhirnya mangkrak bertahun-tahun. Setelah itu Pemkab Brebes menganggarkan ulang pembangunan gedung KPT yang baru, dilokasi depan gedung yang mangkrak tersebut, kini berdiri megah, dengan bangunan 6 lantai anggaran Rp110 miliar.
Kini gedung yang mangkrak menjadi lokasi favorit pelajar bolos sekolah. Baru kejadian dua remaja pelajar kedapatan melakukan adegan tak senonoh di ‘gedung yang mangkrak, lokasi belakang Kantor KPT yang baru, Selasa (2/5). Pelajar SMP swasta ini dirazia petugas pos Satpol PP KPT Brebes, yang mendapat laporan dari masyarakat. Kedua pelajar tersebut yang masih memakai seragam sekolah ini kena razia sedang melakukan adegan mesum.
Kedua pelajar ini langsung digiring ke pos dan diinterogasi petugas Satpol PP. Saat diinterogasi, keduanya mengaku dari salah satu Desa di Kecamatan Wanasari. Sementara petugas langsung menghubungi kepala Desa, dan keduanya dijemput pihak kepala Desa menggunakan mobil siaga. Petugas juga menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan.
“Tadi ada masyarakat yang melihat sepasang remaja yang masih menggunakan seragam berjalan ke gedung yang mangkrak alias meyeg. Setelah kami cek ternyata mereka sedang berbuat tak senonoh. Mereka langsung kami amankan,” kata petugas pos jaga KPT Brebes, Ainul.
Dia menuturkan, lokasi itu sering dijadikan tempat mesum dan berbuat maksiat oleh para remaja. Sehingga, untuk memberikan efek jera, kali ini pihaknya mengamankan kedua remaja tersebut dan memberitahu pihak sekolah, Pemerintah Desa, serta orangtua dari remaja itu. Hal ini agar mereka dan para pelajar lainnya tidak lagi mengulangi perbuatan serupa di lokasi tersebut.
“Ini sebagai efek jera supaya mereka tidak mengulangi lagi. Apalagi melakukan perbuatan tak senonoh di belakang kantor pemerintahan. Ini sangat mengganggu dan memalukan Kabupaten Brebes,” pungkasnya. (Rusmono)