KAMPAR, KORANSATU.ID – Pj Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM membuka sekaligus meninjau kampanye global belajar diluar Kelas di SD 01 dan SMPN 1 Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Jum’at (19/5).
Turut hadir dalam acara ini Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olah Raga Aidil.SH.M.Si, Kepala Dinas DPM-PTSP Ir. Zuliah Dharma, Kapolsek Kampar Kiri Kompol Ramadani.SH, Camat Kampar Kiri Hulu Firdaus.S.Pd, dan Seluruh Kepala Sekolah serantau Kampar Kiri Hulu.
Pj Bupati Kampar Dr.H.Kamsol.MM. menyatakan, Saya ingin memberikan apresiasi dan dukungan program Kampanye Global belajar diluar sekolah di SDN 01 dan SMPN 1 di Kabupaten Kampar.
“Kegiatan belajar diluar sekolah (outdoor study) adalah salah satu metode pembelajaran yang aktivitas belajarnya berlangsung di luar kelas/sekolah seperti, taman, perkampungan, kebun dan lain-lain dengan tujuan untuk melibatkan pengalaman langsung serta menantang semangat petualangan siswa agar lebih akrab terhadap lingkungan dan masyarakat.
Metode pembelajaran di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan mmasyaraka, siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan, dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat. Kegiatan pembelajaran lebih komprehensif dan lebih aktif serta dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam, Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan
Belajar didalam ruangan atau kelas merupakan sistem baku yang mungkin sudah diterapkan di seluruh dunia, baik pendidikan formal ataupun non formal. Akan tetapi, terkadang siswa menjadi bosan karena suasana yang membosankan di dalam kelas, bahkan berefek pada kurang maksimal dalam penyerapan ilmu yang diajarkan.
Belajar diluar Kelas merupakan Kampanye Global untuk menginspirasi aktivitas belajar dan bermain di luar kelas, minimal 90 menit setiap hari. Lebih dari 20 negara di seluruh dunia melakukan Belajar di Luar Kelas, antara lain: Inggris, Australia, India, Colombia, Saudi Arabia, dan Amerika. Jutaan anak dari ribuan sekolah turut mengambil bagian dalam kampanye ini.
Belajar diluar kelas dilakukan dengan mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran dengan mengusung berbagai tema, di antaranya: climate change (adaptasi perubahan iklim) perilaku hidup bersih dan sehat, sarapan sehat setiap hari, pendidikan karakter, cinta tanah air, serta pelestarian permainan tradisional.
Pelaksanaan Kampanye Global belajar diluar sekolah merupakan salah satu upaya memenuhi hak anak dan melindungi mereka dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi selama berada di sekolah, salah satu indikator terbentuknya Sekolah Ramah Anak adalah kegiatan belajar di luar kelas. Sekolah Ramah Anak membantu mewujudkan kondisi aman, nyaman, serta dan menyenangkan, selama anak di sekolah. Karena itu, belajar di luar kelas sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar ramah anak.
“Dengan demikian kesehatan mental dan fisik anak-anak kita semakin baik. Membuat mereka semakin banyak melakukan aktivitas yang juga baik untuk tumbuh kembangnya. Sekolah Ramah Anak ini juga sudah luar biasa membantu menciptakan suasana belajar yang membangun karakter positif anak yang penuh persaudaraan dan keakraban.
Pemda Kampar melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga dan melalui kegiatan ini sangat mendukung penuh, diharapkan dengan adanya Kampanye Global belajar diluar sekolah mampu menciptakan sekolah yang ramah anak.
Pemerintah kabupaten kampar terus berupaya memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat, terkait pelayanan pendidikan, dengan keterbatasan anggaran, salah satu program yang dilaksanakan adalah gesa desa pendidikan menuju ekowisata ramah anak peduli perempuan dan pendidikan (DERAPPP) fokus pada penanganan anak tidak sekolah (ats) dan Angka Putus Sekolah (APS). Tim percepatan desa pendidikan dibentuk untuk melaksanakan pemetaan ATS dan APS. Sebanyak 1.416 warga usia 7 s/d 21 tahun dari 162 desa pendidikan dan 539 anak berkebutuhan khusus (Abk) tidak sekolah.
Tim percepatan desa pendidikan bersama sekretariat bersama (sekber) Derapp melaksanakan persiapan pembukaan SMP terbuka Gerakan Indonesia Pintar (GIP) di kawasan Rimbang Baling, PKBM rumah kerlip beriman, dan pendidikan inklusif di setiap kecamatan. Bersama kami memberikan bimbingan teknis standarisasi satuan pendidikan ramah anak. Kami sudah menetapkan seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Kampar menuju Sra.
Selain forum UMKM Kampar, kami juga sudah memfasilitasi pembentukan 35 forum anak Desa, 21 forum anak Kecamatan, 49 satgas PATBM dan PKDRT, 72 perpustakaan Desa, 2 pojok baca digital, 31 Puskesmas ramah anak, beberapa ruang bermain ramah anak, koperasi syariah digital UMKM Desa kreatif, mengukuhkan 50 Desa kreatif dan 50 menuju Desa kreatif, forum tanggung jawab sosial perusahaan/csr, sekretariat bersama satuan pendidikan ramah anak dan sekretariat bersama Derappp. (JS)