JAKARTA, KORANSATU.ID- Persekutuan Doa Oikuomene (PDO) Parlemen (MPR, DPR, dan DPD) akan menggelar Perayaan Natal Bersama pada 5 Desember mendatang untuk mempererat tali kasih di kalangan umat Kristiani sekaligus untuk mendo’akan Pilpres 2024 berjalan damai.
Hal itu diutarakan Ketua Panitia Perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Hendrik Halomoan Sitompul dalam konferensi pers di Media Center, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11). Dia mengatakan acara yang akan dihadiri sekitar seribu orang itu akan digelar di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta.
“Tema Natal kita adalah kemuliaan bagi Allah dan damai sejahtera di bumi. Jadi melalui perayaan Natal bersama, kita ciptakan kerukunan hidup antar umat demi terwujudnya NKRI yang aman, damai dan sejahtera,” katanya.
Dia mengakui perayaan Natal kali ini berada di tengah suasana pemilihan umum. Namun sejauh ini kondisinya kondusifi dan diharapkan tidak ada politisasi terkait pelaksanaan ibadah tersebut.
Kita sebagai warga bangsa akan memilih para pemimpin dan wakil rakyat. Perhelatan politik itu haruslah membawa kegembiraan dan tidak boleh menyisakan dampak negatif, katanya.
Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan, perayaan Natal yang berdekatan dengan Pemilu 2024 diharapkan dapat membawa pesan damai bagi semua lapisan.
Hendrik melanjutkan, bentuk kegiatan dalam Natal mendatang dikemas menjadi beberapa tahap. Pertama, ibadah dan perayaan natal umum. Lalu, ibadah dan perayaan natal anak sekolah minggu dan kegiatan berbagi kasih yang dilaksanakan mulai Desember 2023 sampai Desember 2024 mendatang.
“Ada sekitar seribu undangan. Anggota Kristen dan Katolik MPR, DPR, dan DPD RI. Kemudian ASN, tenaga sistem pendukung (TSP), Tenaga Ahli dan Staf Ahli Administrasi, pimpinan aras gereja, perwakilan Kementerian/Lembaga, donatur, serta paduan suara eksternal,” katanya.
“Semoga dengan perayaan Natal kita semua merasakan kasih Allah yang selalu menyertai hidup kita. Mari kita terus memuliakan Allah lewat upaya-upaya baik untuk mewujudkan damai sejahtera di tengah kehidupan keluarga, gereja, masyarakat serta bangsa dan negara,” katanya. (John Andhi Oktaveri)