INHU, KORANSATU.ID – Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan warga Kecamatan Peranap, Kabupaten Inhu melakukan aksi (demo) damai dengan pohon di tengah jalan, persis di pintu masuk perusahaan Batubara PT Bukit Asam dengan pohon di tengah jalan, Selasa (31/5/22).
Masyarakat dan mahasiswa menuntut PT Bukit Asam memperbaiki ruas jalan yang rusak akibat aktivitas angkutan material batu bara yang melebihi tonase.
” Kami menuntut PT Bukit Asam memperbaiki jalan yang hancur dan berlobang akibat aktivitas truk batu bara yang melebihi tonase,” kata Burhan, kordinator aksi.
Dia menambahkan kondisi jalan rusak parah aktivitas warga terhambat. Jarak tempuh dari Peranap menuju Rengat yang biasanya ditempauh dalam 2 jam menjadi 3 jam, karena kondisi jalan yang rusak hancur dan berlobang.
Hal tersebut semakin parah bila memasuki musim kemarau, debu berterbangan dan memasuki rumah warga sekitar dan mengganggu pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Sebaliknya bila memasuki musim hujan, jalan berlobang menjadi genangan air seperti kolam ikan. Sehingga tak jarang mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan.
” Kami minta perhatian dari semua instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan jalan rusak akibat truk pengangkut batubara,” tandas Burhan kesal.
Kapolsek Peranap Aiptu B. Ginting dan sejumlah pernonil, tampak siaga di lokasi aksi damai untuk antisipasi kemungkinan aksi anarkis dari masyarakat.
” Kita apresiasi masyarakat yang bergabung dengan mahasiswa dalam melakukan orasi menyampaikan aspirasi. Mereka bersikap santun, dan terpuji dari awal sampai selesai. Semua berjalan dengan tertib aman dan kondusif,” ujarnya.
Sementara Camat Peranap, Yusril berjanji akan segera menindaklanjuti aksi damai tersebut dan menyampaikan tuntutan masyarakat kepada Bupati Inhu.
” Saya akan memfasilitasi pertemuan masyarakat dengan PT Bukit Asam yang tidak bisa hadir saat berlangsung aksi tersebut. (ST).