WINDUAJI, Koransatu.id – Mahasiswa UKM Kewirausahaan Universitas Nahdlatul Ulama, Purwokerto, berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti melalui Program Hibah Bina Desa (PHBD) dengan melakukan Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Waduk Penjalin dengan Branding kopi kebon Winduaji sebagai produk lokal.
Workshop Kewirausahaan dan Pengolahan Kopi dilakukan di Karang Anyar Winduaji, Kamis (31//10/ 2019) untuk memberikan edukasi pengelolaan budidaya Kopi mulai dari perawatan, pemanenan dan pengolahan kopi hingga menjadi produk jadi berlebel Kopi Winduaji.
Hadir dalam kegiatan itu, Pemdes Winduaji, BPD, LPM, Bumdes, Karang Taruna, Pokdarwis Winduaji, Masyarakat serta Petani Kopi Karang Anyar Desa Winduaji.
Ketua Panitia, Sahrul Gunawan mengucapkan Terima kasih kepada semua panitia PHBD, Pemerintah Desa, BPD, LPM, Bumdes, Karang Taruna Dan Pokdarwis Winduaji yang telah bekerjasama dalam kegiatan PHBD.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada warga masyarakat dan petani atas kehadirannya dalam Workshop Kewirausahaan dan Pengolahan Kopi di Karang Anyar Winduaji,” tuturnya.
Sementara Larin Tika Febriyanti, SPM. Agr, Dosen UNU Purwokerto yang juga sebagai nara sumber menyamapaikan materi budidaya Kopi, mulai dari teknik budidaya kopi.
Ia memberikan penjelasan teknik budidaya kopi, mulai dari tahap persiapan lahan, pembibitan, penanaman, penyulaman, penyiraman, pemupukan dan pemangkasan.
“Pengendalian hama penyakit harus dikelola secara benar, sehingga petani menghasilkan kopi yang berkualitas dan menghasilkan kopi secara maksimal,” tukasnya.
Owner Due Cafe Bumiayu, Ardi juga hadir sebagai nara sumber. Dia mengatakan, kopi yang dikelola secara benar, dapat meningkatkan harga jual yang tinggi. Salah satunya dalam bentuk proses pemanenan kopi dengan pemilihan buah yang sudah tua dengan masih muda serta memisahkan buah kopi yang berkualitas bagus dan tidak.
“Pemisahan buah atau biji kopi yang berkualitas dapat mempengaruhi citra rasa kopinya,” pungkasnya.
Harapannya dengan adanya workshop kewirausahaan petani dapat menerapkan ilmu-ilmunya dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya petani winduaji. (Red/Andi S)