SANGGAU, KORANSATU.ID – Sejumlah anggota Satpam menolak bergabung dengan PT Sigap Adyama Sucyrindo (SAS). Pasalnya, tidak ada kejelasan dari PT MAS tentang maksud dan tujuan peralihan Satpam kepada perusahaan tersebut, pada Jumat (23/6/2023).
Komandan Regu Satpam PT MAS, Herkulanus, mengatakan kekecewaannya terhadap menajemen yang memberlakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu pada pihaknya.
“Kami merasa kecewa dengan manajemen PT MAS yang memberlakukan kami seperti itu. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan awal, waktu sosialisasi PT MAS pertama masuk pada saat pembukaan lahan,” kata Herkulanus yang akrab disapa Rengkeng, Senin (26/6/2023).
Lanjutnya, apapun alasannya PT MAS, kata Rengkeng, harus bertanggungjawab atas kesepakatan awal memberikan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat di lingkungan perusahaan.
“Kami putra daerah yang menyerahkan tanah sehingga perusahaan bisa berdiri di tanah kami ini. Kami harap PT MAS jangan seperti kacang yang lupa dengan kulitnya,” tegasnya.
“Kami tetap menolak bergabung dengan outsourcing masuk ke PT MAS. Outsourcing itukan kontrak sistem kerjanya, dan kami anggota Satpam ini sudah karyawan tetap kenapa harus ada outsourcing lagi, tandas Herkulanus,” sambung Rengkeng.
Seharusnya pihak perusahaan lebih awal mensosialisasikan hal tersebut pada anggota Satpam.
“Kesalnya kami waktu mengikuti rapat begitu singkat, harusnya pihak PT SAS memberikan sosialisasi dulu pada kami,” ungkapnya.
Menur Rengkeng, pihak PT SAS tiba-tiba menawarkan dua opsi, yaitu opsi pertama anggota Satpam bergabung dengan PT SAS akan mendapatkan uang taliasih. Kemudian ke-dua untuk memilih menjadi karyawan PT MAS, namun diperkerjakan diperawatan sebagai tenaga panen dengan sistem kerja basis.
“Kalau memang tenaga keamanan dianggap tidak mempunyai kompetensi, itu tanggungjawab manajemen PT MAS untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan. Bukan kami di
alihkan kerja,” tandasnya. (F Sofian)