INHU, KORANSATU.ID – Hega Oktafiando menejer SPBU Kodo Desa Dawu Kec. Rengat Barat menegaskan, bahwa saat itu sedang ada pengecekan alat disfenser SPBU di mana ada stelan yang lari untuk laporan ke kantor pusat di Pekan Baru. Setelah itu di kirdinasikan ke Meteorologi untuk pengecekan selanjutnya.
Diakuinya, vidio ini sudah sangat lama sudah sekitar 2 tahun lebih karena kita lihat di vidio masih menjual premium. Sementara premium aja sudah di tarik semenjak 2 tahun lalu.
Dan tiga bulan yang lalu ada tim dari Aliansi Indonesia melakukan pengecekan di SPBU ini dengan timnya. Dengan membeli pake jeregen 5 liter dan tidak menemukan kekurangan . Ketua Aliansi Indonesia memanggil menener untuk menyaksikan takaran minyak yang di keluarkan ternyata sama. Kemudian pihak Aliansi Indonesia meminta maaf, dan sepakat berdamai dan tidak saling melaporkan.
Dan mengenai wartawan yang mengangkat berita ini kemarin sempat menghubungi menejer SPBU minta jumpa langsung, dan saya persilahkan datang ke kantor SPBU namun pihak wartawan menolak dan mengajak ketemuan di luar jadi saya menolak ajakan itu. Dan saya sudah jelaskan kejadian yang sebenarnya.
Jum’at tgl 1-12-2023, jujur saya sangat kecewa atas pemberitaan itu, karena tidak pernah di konfirmasi tiba -tiba berta keluar demikian jelas Hega Oktafiando ke media.
Di lain waktu media mendatangi ketua Aliansi Indonesia Rudi walker Purba perihal adanya tim dari Aliansi Indonesia mengecek kebenaran takaran minyak SPBU Codo, dengan cara membeli pakai jeregen lima liter? Ketua Aliansi Indonesia membensrkannya. (S.T)