KAMPAR, KORANSATU.ID – Mahasiswa Universitas Tuku Umar (UTU) Melabo kabupaten Aceh Barat, Provinsi Banda Aceh Lakukan aksi galang dana untuk membantu biaya perobatan salah seorang teman mahasiswa yang sedang kritis di RS U Zainal Abidin Banda Aceh
Aksi penggalanggan dana dilakukan Mahasiswa UTU disetiap titik lampu merah di Kota Melabo kaupaten Aceh Barat. Guna untuk membantu Septrian Sihotang, Mahasiswa UTU jurusan Tehnik Industri Angkatan 2020 sedang terkulai sekarat di RS U Zainal Abidin Banda Aceh, Kamis (18/11/2021).
Awal kejadian Rabu Pukul 20:35 WIB Yusup, salah seorang teman mahasiswa menghubungi Ibu kandung Septrian melalui telepon gengam HP milik korban
Yusup mengatakan, Septrian.(kerap dipanggil, Asep) ditimpa musibah kecelakaan (lakalantas) di Melabo, Rabu malam (17/11/2021) sekutar Pukul 20:35 WIB.
R Tinambunan ibu korban pun, mendengar kabar anak nya ditimpa musibah lakalantas, langsung menangis dan memberi tahukan kepada J Sihotang. Ayah Korban di rumah, kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Ayah korban pun meng hubungi kembali Saudara Yusup di Melabo Aceh Barat dan berpesan, supaya Septrian di bawa ke rumah sakit dan Orang tuanya akan segera menyusul dan siap bertanggung jawab semua biaya perobatan
Pada saat itu juga, Yusup dan Teman – temannya melarikan Septrian ke RSU Cut Yakdin Melabo Aceh Barat
Beselang 1,5 jam kemudian, Yusup kembali menghubungi orang tua korban dan pada saat itu, pihak RS U Cut Nyakdin mengarahkan supaya septrian dibawa rujuk ke RS U Zainal Abidin Banda Aceh. Karena, Septrian sangat kritis dan juga fasilitas RS U Cut Nyakdi masih minim
Pada malam itu juga Septrian Sihotang di larikan ke RS U Zainal Abidin Banda Aceh ditemani tiga orang mahasiswa UTU. Yusup, Josua, dan Irwandi
Kedua orang tua korban pun, malam itu juga langsung beranjak dari rumah kediaman, menuju rumah sakit ke Povinsi Banda Aceh dengan transportasi darat ( Naik Bus.) Dengan waktu perjalanan dua hari dua malam.
Sesampainya Ayah Ibu korban di RS U Zainal Abidin Banda Aceh tepat pada hari Jumat 19/11:2021. Pukul 09:20 pagi, disambut Josua, Yusup, dan Irwandi, kedua orang tua, menyaksikan anak nya, Septrian Sihotang, Terkulai di Bed Pasien, yang telah dipasang selang dan infus
Sebagai orang tua tetap menyapa Septrian dengan kasih sayang, namun jawaban tidak ada lagi, hanya air mata nya yang mengalir dari kedua belah matanya
Menyaksikan kondisi septrian sangat mengawatirkan, Sang Ayah pun koordinasi dan memohon kepada Dr Gunawan pihak medis RS U. Zainal Abidin. supaya Septrian diberi perawatan yang lebih baik lagi
Pihah RS U. Dr Gunawan menyatakan Bahwa penyakit yang diderita septrian memang lumayan parah tetapi, pemeriksa visum nya hanya luka titik kecil di bagian tengkuk kepala sebelah kanan bawah, dan kita tidak perlu melakukan operasi, kecuali ada tumpukan darah atau luka memar dibagian badan lainya, terangnya
Walau pun seperti itu kita tetap tingkatkan perawatan dan kita rawat di ruang ICU disana perawatan lebih maksimal, sebut Dr Gunawan mengarahkan
Di ruang tunggu RS U. Ayah korban juga sempat koordinasi terkait kornologis kejadian musibah yang menimpa Septrian kepada ketiga mahasiswa yang tetap setia kawan menunggui Septrian. RS U tempat dia dirawat
Mereka pun menyatakan, pada saat kejadian mereka tak ada di TKP melainkan ada seseorang menginformasikan ke Kos tempat mereka, Ketika mendapat info, mereka langsung menuju TKP. Disana mereka temui Septrian sedang Terkulai di bangku salah satu warung, di daerah Peunaga Rayek, kecamatan Meurebo, kabupaten Aceh Barat
Disaat itu juga, Korban Sempat menyodorkan HP nya, dan mengucapkan sepatah kata, “Mamak.!” Seolah – olah memohon untuk menghubungi Ibu korban Ke riau, Yusup pun langsung nyambung dan menghubungi Ibu koban ke Pekan Baru, Riau
Namun Sayang, Upaya kerja keras pihak medis juga do’a teman sahabat dan keluarga, untuk menolong selamatkan Septrian Sihotang. Dari penyakit yang dideritanya Semua di Aminkan Yang Maha Kuasa, Senin, 21/11:2021.pukul 11,05 Wib. Septrian Sihotang. Tidak ada lagi, Dipanggil Tuhan Yang Maha Esa Berpulang ke Sang Pencipta.
Keluarga besar korban sampai saat ini masih penasaran terkait kornologis dan penyebap musibah yang menimpa Septrian Sihotang sedikit mencurigakan
Selain setitik luka kecil dibagian tengkuk bawah tidak ada lagi bekas goresan atau benturan lainya di tubuh korban.(J.Sihotang)