JEPARA, KORANSATU.ID – Akibat adanya gorong gorong dranaise air diduga ditutup oleh perusahaan D.O pasir di tambah curah hujan tinggi, menyebabkan menghambat jalannya air, debit air tinggi meluber ke persawahan dan jalan provinsi Welahan-Demak, serta air menggenangi hinga lutut orang dewasa di Sekolah Dasar Negeri 02 Kalipucang Wetan Kecamatan Welahan, Jumat (15/3/24).
Camat Welahan, Sarpan didampingi Danramil dan Kades mendatangi lokasi D.O Perusahaan Pasir meminta untuk menormalisasikan gorong gorong yang tertutup usai mendapat laporan masyarakat setempat
” Ya tadi saya sudah video call dengan pemilik yang menyewa tanah tersebut, sudah kami tegur, dan akan segera menormalisasikan gorong gorong (dranaise) yang tertutup. Dan nantinya forkopimcam akan mengawal normalisasi saluran air tersebut,” ujarnya.
Laporan dari masyarakat, selama ini walaupun hujan tidak deras dan tidak lama air selalu menggenangi jalan, tumpahan dari selokan yang diduga dibiarkan tertutup oleh perusahaan tersebut untuk keluar masuk truk bermuatan pasir yang berada di jalan welahan – gotri desa kalipucang wetan.
Dalam kesempatan tersebut camat juga berkoordinasi dengan perangkat desa, terkait perijinan perusahaan D.O pasir tersebut, apakah ada laporan kedesa terkait usaha yang dilakukan di desa kalipucang wetan.
Sarpan lebih lanjut menyampaikan, Ini adalah tindak lanjut dari Pj. Bupati Jepara yang mendapat laporan dari masyarakat terdapat sekolah dasar di welahan yang banjir, dan menginstruksikan kami forkopimcam untuk melihat kondisi dilapangan.
” Perintah Pj. Bupati Jika memerlukan evakuasi segera laporkan ke BPBD akan segera di tindak lanjuti,” katanya.
Sementara Suyud Maryanto, Kades Kalipucang Wetan mengatakan, dengan kondisi air yang sudah menggenangi lingkungan semakin meluas, terutama Sekolah SDN 02 Kalipucang Wetan, Camat Welahan menginstruksikan untuk menahan laju air dengan menggunakan pasir (Sak) agar dapat menahan air masuk ke sekolah.
” Kami menerima laporan ada saluran air yang tertutup dipintu masuk d.o pasir hingga menyebabkan air tidak dapat mengalir lurus dan meluber kejalanan dan persawahan, termasuk masuk kesekolahan,” ujarnya.
Dalam pertemuan dengan Kepala Sekolah SDN 02, akhirnya mendapatkan titik temu dan diketahui ada saluran air yang tertutup.
” Pada saat betonisasi jalan welahan – gotri, mungkin d.o pasir pada saat aktifitas melakukan bongkar muat pasir dengan menggunakan truk tronton hingga gorong gorong saluran air amblas dan tidak diperbaiki, hingga menyebabkan air terhambat,” jelasnya.
Saya harap normalisasi saluran air segera ditindak lanjuti oleh perusahaan, agar ketika hujan deras air dapat mengalir dengan cepat,” imbuhnya. (Once)