KOTA BEKASI, KORANSATU.ID-Polusi udara dari debu sepanjang Jalan Raya Jatiasih dan Jatimekar sangat menggagu masyarakat sekitar dan para pengguna jalan. Kondisi ini akibat dari ceceran lumpur yang berjatuhan dari dumb truk yang hilir mudik mengangkut lumpur dari Proyek Pengendali Banjir Kali Bekasi Paket 1 yang dikerjakan oleh KSO Adhi Karya dan Nindya Karya.
Dari pengamatan dilapangan, dumb truk pengangkut lumpur dari Kali Bekasi yang melintas Jalan Raya Jatiasih sampai tempat pembuangan dilokasi rawa rawa di Jalan Jatimekar, lumpurnya banyak “berceceran” di jalan. Sehingga di musim panas, bulan Agustus 2023 ini, menyebakan debu dan bertebarangan akibat hembusan angin dan hempasan kendaraan yang melintas sepanjang jalan tersebut. Keadaan ini sangat menggggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan. Apalagi jalan tersebut terkenal dengan kemacetannya di Jatiasih. Kompilt sudah penderitaan warga: sudah macet parah ditimpa pula dengan polusi udara dari debu.
Melihat kondisi ini, Ashari, S.T., M.M., Camat Jatiasih, Kota Bekasi mengakui polusi udara yang menggaggu kenyamanan masyarakatnya akibat ceceran lumpur yang berjatuhan dari dumb truk yang melintas di Jalan Raya Jatiasih.
Sebagai aparat, pihaknya sudah memberikan peringatan. Dimana sebagai kepala daerah yang ketempatan proyek di wilayahnya memiliki masyarkat yang butuh kenyamanan. Dimana dampaknya polusi udara dari debu itu sangat mengganggu. “Jadi secara SOP pelaksana proyek tersebut tidak benar. Karena kurang cepat menangani polusi debu dari proyek dikerjakan” tegasnya, Kamis (10/8/2023) di teras Kecamatan Jatiasih.
Menurutnya, pihaknya berhati-hati bersikap. Karena ini adalah proyek strategis nasional Pemerintah yang harus didukung yakni membangun tanggul Kali Bekasi. Untuk mencegah banjir. Jadi sebenarnya pembangunan lebih utama dibandingkan polusi udara yang ditimbulkan.
Menanggapi masalah ini, juga, Camat Jatiasih Ashari S.T., M.M., sudah banyak menerima aduan dari masyarakat yang terganggu akibat polusi udara dari debu yang bertebrangan dihempas lalulalang kendaraan di Jalan Raya Jatiasih sepanjang harinya hingga malam.
Menurutya pada prinsipnya pihaknya sebagai pimpinan wilayah di Jatiasih bersama Satpol PP, dan UPTD Dishub Jatiasih sudah melakukan inpeksi mendadak (Sidak) dan memberikan peringatan kepada pelaksana proyek di lapangan. Bahkan di hari libur pun dilakukan. “Pada prinsipnya kita melakukan kontrol agar mereka bekerja lebih baik dan mematuhi aturan yang berlaku,,” kata Camat Ashari.
Menuritnya ada pelanggaran dalam pelaksanaan proyek tersebut, yaitu mengenai penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) akibat tanah yang diangkut oleh dump truk yang hilir mudik melintasi Jalan Raya Jatimekar dan Jatiasih berceceran sepanjang jalan.
“Minggu lalu saja ada laporan beberapa kendaraan motor jatuh terpeleset. Amibat melintas lumpur yag licin dari penyemprotan jalan. Jangan sampai nanti timbul korban jiwa dari pengguna jalan,” unkapnya.
Sementara Anjaro, humas KSO Adhi Karya-Nindya Karya KSO Proyek Penangulangan Banjir Kali Bekasi Paket 1, saat dihubungi mengatakan pihaknya sudah melakukan penyemprotan Jalan Raya Jatiasih dengan mobil Damkar yang dilalui dumb truk pengangkut lumpur
Diakuinya memang sudah mendapatkan teguran dari pihak Kecamatan Jatiasih. Akibat polusi debu dari ceceran tanah dari dumb truk yang melintas.
” Kami akan terus melakukan penyemprotan jalan untuk memghilangkan dan mengurangi debu,” pungkasnya. (Iwan)