JAKARTA, KORANSATU.ID-Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) dipimpin Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma melalui Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakpus di Kepalai (Kasudin) Kesehatan, Rismasari, bersama melaksanakan Aksi Satu Pemetaan dan Analisis Situasi Program Penurunan Stunting di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).
“Di sini akan dilihat dan menyeragamkan data yang kita sepakati bersama, setelah dilakukan identifikasi pemetaan, baru nanti diintervensi dengan program melalui kegiatan perencanaan,”ucap Dhany Sukma.
Dinyatakan Walikota Jakarta Pusat, aksi pemetaan dan analisis situasi dilakukan dengan melihat hasil kerja tahun sebelumnya dan perkembangan yang ada dilapangan.
Setelah kegiatan, nantinya perencanaan sudah tersusun diharapkan tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), namun juga melibatkan sektor swasta.
“Di sini akan dilihat dan menyeragamkan data yang kita sepakati bersama, setelah dilakukan identifikasi pemetaan, baru nanti diintervensi dengan program melalui kegiatan perencanaan,” terangnya.
Lanjut Dhany Sukma, untuk aksi satu pemetaan dan program penurunan stunting, rencananya Walikota Jakarta Pusat bersama Sudin Kesehatan akan merangkul atau melibatkan suatu kegiatan CSR.
“Kita akan melibatkan melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) nya. Dari CSR yang ada, stakeholder, kolaborator dan APBD bisa menurunkan angka stunting yang menjadi tujuan utama,” jelasnya.
Di akuinya, penurunan stunting ini bukan hanya urusan kesehatan saja melainkan juga tanggung jawab berbagai sektor lainnya.
“Harus didukung oleh UKPD (Unit Kerja Perangkat Daerah) atau sektor-sektor lainnya. Kalau ini berjalan dengan baik maka kita akan menghasilkan orang-orang yang lebih sehat dan anak-anak kita bisa bebas dari stunting,” tandasnya.
Hal yang sama diucapkan Kepala Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakpus Rismasari, adanya peran lintas sektor dan CSR sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting.
“Tidak semua bisa dibiayai oleh pemerintah, sehingga lintas sektor dan CSR sangat dibutuhkan agar upaya kita dalam menurunkan angka stunting bisa berhasil,” ujarnya.
Ditambahkanya menurut Risma, pemerintah tidak bisa kerja sendiri untuk menurunkan stunting, sehingga harus melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Dirinya berharap, semakin banyak perusahaan melalui Program CSR yang ada ditempatnya untuk terlibat dalam penurunan stunting.
“Ayo kita sama-sama bersinergi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di Indonesia dan Jakarta Pusat khususnya,” pinta Kasudin Keshatan Jakarta Pusat. (TOM)