BANGKA TENGAH, KORANSATU.ID – Kehadiran perusahaan tambang pasir kuarsa PT Walie Tampas Citratama di wilayah Kabupaten Bangka Tengah tepatnya di wilayah Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar, telah memberikan dampak positif kepada pendapatan asli desa (PAD) Desa Perlang dan PAD Kabupaten Bangka Tengah.
PT Walie Tampas Citratama yang berdiri sejak 19 Mei 2017 ini, dalam akktivitasnya mampu menyisihkan CSR sebesar Rp 600 juta untuk Pemerintahan Desa Perlang.
Dipimpin Direktur Utama Iwan, PT Walie Tampas Citratama juga mampu berkontribusi memasukan PAD ke Pemkab Bangka Tengah sekitar Rp 10 Miliar per tahun.
“Sampai 2022 kita masih mampu memenuhi CSR ke Pemdes Perlang dan PAD ke Pemkab Bateng sekitar Rp 10 miliar. Tetapi pada 2021 agak merosot, karena memang kebetulan deposit kita juga berkurang,” ujar Iwan, saat dihubungi tim media ini, Sabtu (19/3/2022).
Iwan berharap dukungan Pemkab Bateng maupun masyarakat sekitar IUP tambang pasir kuarsa milik PT Walie Tampas Citratama, agar bisa beraktivitas, dan selanjutnya bisa memenuhi kewajiban perusahaan kepada masyarakat sekitar dan Pemkab Bangka Tengah.
“Sebagai investor tentu kita berharap bisa bekerja dengan baik dan lancar, dan selanjutnya bisa bermanfaat untuk orang banyak,” tukas Iwan.
Penjelasan Iwan soal adanya gelontoran dana CSR Rp 600 juta ke Pemdes Perlang ini diakui oleh Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Saihu.
“Benar Pak, memang ada dana CSR yang diberikan PT Walie Tampas ke Pemdes. Kalo gak salah Rp 600 juta per tahun. Tapi saya lupa sejak tahun berapa ada CSR tersebut. Coba cek ke Kades atau Sekdes ya Pak,” ujar Saihu.
Mengenai peggunaan dana CSR Rp 600 juta ini, Saihu mengaku tidak tahu rinciannya.
“Dana itu masuk dulu ke Pemdes Pak. Lalu dibuatkan anggaran dan peruntukannya di musyawarah desa. Dalam Mudes inilah biasanya dibagi-bagi peruntukannya. Tapi tolong cek lagi ya Pak,” tukas Saihu.
Berbeda dengan Saihu, ada seorang warga Desa Perlang mengatakan juga tahu kabar ada dana CSR dari PT Walie Tampas. hanya saja, Dia tidak tahu untuk apa saja dana tersebut dipakai atau digunakan.
“Kalau soal adanya CSR dari perusahaan itu kami tahu pak, tapi untuk dampaknya ke masyarakat langsung, saya kurang tahu, dan rasanya belum ada dampaknya ke masyarakat. Kami tidak tahu kemana saja dana CSR itu dianggarkan,” ungkap warga ini, yang meminta namanya tidak ditulis.
Hal sama diakui Kepala Dusun Nadi, Budi.
“Setahu saya, kalo dahulu dana CSR itu untuk masjid dan kemudian sekarang ini masuk ke APBdes, itupun hanya didesa induk saja pak” ujar Budi.
Sementara itu, Direktur Utama PT Walie Tampas Citratama Iwan mengatakan pihaknya hanya sebatas memberikan CSR ke Pemdes, sebagai kontribusi dari aktivitas pertambangan PT Walie Tampas Citratama. Untuk teknis kemana saja uang tersebut digunakan, Iwan mengaku tidak mengetahui.
“Kalo teknis penggunaan, saya pikir itu adalah kebijakan Pemdes ya Pak. Untuk masyarakat juga kita aktif membantu sembako dan kebutuhan lainnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Dan kita juga membantu dalam pembangunan rumah ibadah. Jadi bukan hanya CSR yang Rp 600 juta itu saja,” jelas Iwan, saat berbincang dengan media ini, Sabtu (19/3/2022).
Kades Perlang, Yadi yang dikonfirmasi terkait penggunaan dana CSR dari PT Walie Tampas Citratama ini belum bersedia menjelaskan secara detil.
“Maaf Pak, sekarang suasana di sini sedang panas, nantilah saya jelaskan,” ujar Kades Yadi.
Hanya saja Yadi membenarkan bahwa Pemdes Perlang menerima dana CSR Rp 600 juta dari PT Walie Tampas Citratama.
“Iya benar Rp 600 juta pertahun. Itu masuk ke APBdes Perlang. Tapi nantilah untuk detil penggunaannya. Suasana masih panas di sini,” tukasnya.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman yang dihubungi tim media ini, juga belum memberikan jawaban secara detil terkait dana CSR PT Walie Tampas Citratama ke Pemdes Perlang.
“Berkaitan dengan Walie Tampas, nanti mereka akan mediasi sepertinya. Jelasnya nanti mereka akan disampaikan,” tulis Bupati Algafry di WA.(KS)