JAMBI, KORANSATU.ID – Gubernur Jambi, H.Fachrori Umar, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Slamet Soebjakto, menandatangani Perjanjian Hibah Tanah (PHT) Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam berdasarkan Surat Gubernur Jambi Nomor; S-551/SETDA.PBMD-3.2/II/2020. Penandatanganan naskah hibah dilakukan di di Ruang VIP Bandara Sultan Thaha Syaifudin Jambi, Senin (24/8/2020).
Setelah itu, Pj.Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman, menindaklanjuti dengan menandatangani berita Acara Serah Terima Hibah Tanah bersama Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Aula Balai Perikanan Budidaya Air awar, Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi.
Gubernur Fachrori berharap agar Sungai Gelam bisa terus ditingkatkan secara berlanjutan, begitu juga dengan pengembangan budidaya ikan di Provinsi Jambi, yang tentunya akan membawa dampak posifit bagi Provinsi Jambi, baik dari sisi perekonomian, serapan tenaga kerja, dan kesehatan (nutrisi).
Pj.Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman menambahkan, keberhasilan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam akan memudahkan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan dan masyarakat pembudidaya ikan, yakni dengan transfer pengetahuan dalam budidaya ikan. Oleh karena itu, Sudirman berharap agar BPBAT Sungai Gelam sukses dalam pengembangan budidaya ikan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Slamet Soebjakto, mengatakan, hibah ini telah ditunggu begitu lama, sejak tahun 1994, dengan mengikuti seluruh aturan yang berlaku, dan akhirnya terwujud saat ini. Dan, dirinya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Gubernur Jambi dan jajaran Pemerintah Provinsi Jambi atas hibah tanah ini, yang sangat penrting dalam meningkatkan budidaya air ikan tawar.
“Kami berkomitmen betul untuk terus memperbesar BPBAT Jambi ini. Sasaran kami adalah peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya para pembudidaya,” ujar Slamet.
Slamet mengatakan, sektor pertanian mengalami kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) dan produksi ikan semakin baik, serta distribusi semakin lancar.
Slamet mengungkapkan bahwa Provinsi Jambi memiliki peran penting dalam produksi ikan budidaya, khususnya untuk produksi patin, karena Provinsi Jambi memiliki potensi besar dalam budidaya ikan patin. Untuk itu, tahun depan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengundang JICA ke Jambi, khusus untuk pengembangaan budidaya ikan.
Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Boyun Handoyo, menyampaikan, dulunya luas lahan budidaya ikan air tawar Sungai Gelam 22,5 Ha diperluas menjadi 41 Ha, merupakan wujud keseriusan dalam pengembangan budidaya ikan air tawar.
Boyun Handoto mengatakan, tugas pokok Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam merupakan pusat regional Sumatera, dari Aceh hingga Lampung, mengerjakan kerjasama teknis, produksi benih, produksi pakan, baik pakan buatan maupun pakan alami.
“Produk yang dihasilkan, selain ikan budidaya lokal air tawar, juga benih unggul, memproduksi pakan mandiri pakan alami, vaksin dan serum, bioflok (kolam terpal), dengan jumlah pegawai PNS 72 orang dan 53 orang non PNS.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Slamet Soebjakto memberikan bantuan secara simbolis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diserahkan kepada perwakilan penerima, yakni dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari kabupaten/kota se Provinsi Jambi, dengan total Rp3,7 miliar. (Rizal)