Cilacap,koransatu.id- Untuk orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah asrama, selain pesantren ada pilihan sekolah lainnya yang bisa dipertimbangkan, yaitu boarding school. Boarding school kini sudah mulai populer di kalangan orang tua dan jadi pilihan untuk pendidikan anak-anak mereka, terutama yang ingin mengajarkan kemandirian.
Mungkin banyak orang tua yang masih sulit membedakan boarding school dan pesantren. Itu karena banyak di antaranya memiliki persamaan, mulai dari penerapan sistem asrama hingga pendidikan berbasis agama. Namun perbedaannya bisa dilihat dari kurikulum yang digunakan oleh masing-masing institusi tersebut.
Pesantren menggunakan kurikulum dari Kementrian Agama, sedangkan boarding school sama seperti sekolah umum, yaitu menggunakan kurikulum nasional dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Untuk para orang tua yang sedang mencari pilihan boarding school bagi anak-anaknya, terutama yang sudah memasuki jenjang sekolah menengah, berikut ada referensi dari koransatu.id.
SMA Muhammadiyah 1 Cilacap yang berada di jalan Kalimantan ini,dapat di jadikan salah satu pilihan yang tepat, karena di sekolah tersebut anak -anak anda akan mendapatkan pembinaan serta pendampingan secara sempurna dan paripurna.
SMA Muhammadiyah 1 Cilacap,disamping berprestasi di bidang keagamaan,juga banyak menelorkan atlet-atlet nasional.Berbagai macam olah raga ada di sekolah tersebut,di samping olahraga wajib milik Muhammadiyah sendiri pencak silat Tapak Suci.
Atlet berprestasi di bidang Tinju juga lahir di sekolah tersebut, seperti:Eliyas Izzi Nur Ismail yang baru mempersembah medali emas buat kabupaten Cilacap lewat kejuaraan Popda Jawa Tengah.Masih banyak lagi atlet berprestasi yang lahir dari Sekolah milik Muhammadiyah tersebut.
Ketika di konfirmasi soal kiat sukses SMA Muhammadiyah 1 tersebut pada kepala sekolah Kamis (21/07/2022) lalu, membeberkan secara gamblang.
“Kita hanya menjalankan tupoksi saja sebagai guru,membina,mengajar,serta mendampingi anak-anak,”ujar kepala sekolah Muhammadiyah 1 Cilacap,Drs.Wahidin.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah bekerja dengan hati,”tambahnya.
Wahidin lebih jauh bercerita tentang pendidikan sekarang dan dulu, sekolah yang dia pimpinan sudah menjalankan kurikulum merdeka,dimana anak-anak bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan mereka.
“Sekarang kita sudah mulai menerapkan kurikulum merdeka,jadi interaksi guru dan siswa tidak melulu di dalam kelas,”lanjutnya.
“Kami mendorong setiap bakat yang di miliki anak-anak,dan kami siap mengantarkan semua siswa/i pada prestasi puncak di bidangnya,”pungkas Wahidin.
Edi Eriza