LEBAK, KORANSATU.ID – Sejumlah pelajar di Kampung Pasirupia dan Kiarapandak, Desa Cikamunding, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak memiliki kisah heroik dalam menuntut ilmu. bagaimana tidak, bocah-bocah itu harus berjuang keras agar sampai ke sekolah SDN Cikamunding I dan SDN Cikamunding III, yang berbatasan dengan Sukabumi Jawa Barat.
Seperti diterangkan Kepala Desa Cikamuning, Kecamatan Cilograng, Yayan Hendaya, bahwa siswa SD setiap hari harus menempuh perjalanan cukup jauh selain melintasi pesawahan dan hutan, kerap kali menemukan bintang buas.
“Ia betul anak-anak kami setiap hari hendak pergi kesekolah melewati pesawahan dan hutan, apalagi di hutan perbatasan antara Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat kerap kali banyak babi hutan,” ungkap Yayan, saat ditemui jurnalis Koransatu.id, di ruang kerjanya, Selasa (06/12/22).
Dikatakannya, masih ada jalan yang lain, tetapi melewati akses jalur utama siswa-siswi SD harus berputar sangat jauh.
“Jalan yang setiap hari digunakan itu jalan alternatif, meskipun adek-adek ini harus menenteng sepatu karena jalan tersebut berlumpur,” paparnya.
“Selain harus kewaspadaan saat melintasi area hutan yang banyak binatang buas. Kami juga sangat khawatir ke anak-anak, kami tak tega melihatnya, apalagi anak-anak itu masih kelas satu sampe kelas tiga,” tambah Yayan.
Selanjutnya, Kepala Desa Cikamunding itu berharap kepada pemerintah daerah untuk mencari solusi. Pasalnya, lokasi SDN 1 dan SDN 3 Cikamunding jaraknya sangat berdekatan masih berada di satu kampung.
“Kami berharap ada solusi terkait persoalan ini, agar anak-anak kita tidak terlalu jauh ketika pergi sekolah. Misalnya membuat filial khusus untuk pelajar kelas 1 dan 3 karena masih kecil kasihan juga, atau bahkan memindahkan salah satu SD ke Kampung Kiarapandak atau Pasirupia. Kami selaku Pemerintah Desa Cikamuning sekaligus mewakili harapan semua orang tua,” tandasnya. (Gun Belong)