Cilacap, koransatu.id – Jetis nama sebuah desa di belahan paling timur kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dulu desa yang berbatasan langsung dengan kebumen ini sangat terkenal Dangan garis merahnya,segala bentuk maksiat ada di desa ini pada awalnya, sampai-sampai masyarakat desa ini merasa malu mengakui dirinya warga Jetis bila berkunjung ke luar desa.
Namun, beberapa waktu belakangan ini warga Jetis,tak bisa lagi di pandang sebelah mata, karena Jetis Sekarang tidak sama dengan Jetis yang dulu,Dulu sebagai desa tertinggal,kini Jetis merubah diri jadi desa mandiri.Tidak mudah untuk menjadi desa mandiri karena ada beberapa kriteria yang harus di lalui agar dapat menjadi desa mandiri,dan Jetis mampu untuk itu.
Melihat perkembangan desa Jetis yang sangat dahsyat tersebut, membuat kami koransatu.id ingin mengorek delih dalam rahasia keberhasilan desa tersebut.
Kamis (25/11/2021) kami menyambangi kepala desa Jetis H.Muharno di kantornya,dengan sangat santun kepala desa ini menjabarkan semua kiat suksesnya merubah desa tersebut dalam rentang waktu satu tahun.
Muharno menjelaskan semua keberhasilan desanya bukanlah semata-mata karena dirinya,tapi lebih pada keinginan masyarakat desa Jetis untuk merubah status desa dari tertinggal jadi mandiri.
“Bukan karena saya,tapi keinginan masyarakat yang mau merubah desa ini jadi mandiri,”jelas muharno.
“Adanya saya duduk disini,kan oleh masyarakat, jadi saya ini abdi masyarakat, fungsi saya menjembatani keinginan masyarakat,”lanjut Muharno.
Lebih jauh Muharno menjelaskan kalau pembangunan sumberdaya manusia adalah pondasi kokoh keberhasilan desa Jetis mampu merubah status tertinggal jadi mandiri.
“Pembangunan SDM itu sangat penting, sehingga timbul inovasi serta gagasan bagaimana sebuah desa cepat berubah,”jelas Muharno.
Mungkin keberhasilan desa ini dapat menjadi acuan bagi beberapa desa tertinggal lainnya yang ada di negeri ini,tidak ada salahnya kalau kiat sukses H Muharno di jadikan bahan perbandingan bagaimana cara membangun desa.
(Edi Eriza)