TRENGGALEK, KORANSATU.ID – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengusulkan kelestarian alam pendekatan pelayanan serta pengentasan kemiskinan dalam rencana awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hal tersebut disampaikan dalam acara konsultasi publik, di Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kamis (19/01/23).
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin sapaan akrabnya Gus Ipin itu mengatakan, apa yamg diusulkan tersebut bukan tanpa alasan. Ia juga menyebut, menjaga kelestarian lingkungan adalah suatu hal harus dilalukan.Terlebih, akibat cuaca ekstrem dalam kurun waktu satu tahun beberapa waktu yang lalu.
“Ada kerugian yang bisa dihitung oleh pemerintah berupa material pembangunan atau invesrasi infrastruktur sekitar Rp 200 miliar. Ini disebabkan banjir dan longsor tahun 2022,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Gus Ipin, ada alasan mengapa harus melestarikan lingkungan, yakni kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat aktivitas terhenti dan sebagainya. Selain itu, ungkap Gus Ipin, ada pembengkakan disaster cost yang bisa terjado sewaktu-waktu, sehingga bisa mengganggu kegiatan perencanaan yang berlangsung reguler sejak awal.
“Oleh karena itu, menjaga kelestarian lingkungan bisa memberikan value terhadap pelindungan alam kemudian bisa bermanfaat secara ekonomi kepada masyarakat,” tandasnya.
Selanjutnya, dia menjelaskan, perihal tentang kelestarian lingkungan sudah disepakati di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sekaligus sebagai indikator besar dalam pembangunan tersebut.
Dia juga menegaskan, terkait pendekatan layanan, harus ada terobosan-terobosan, misalnya Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) yang digelar setiap hari Rabu.
“Untuk pengentasan kimiskinan ekstrem sesuai intruksi Presiden Joko Widodo, perlu kiranya peran aktof semua pihak.Karena, sesuai data BPS tingkat pengangguran terbuka pada usia 15 tahun ke atas ada yang bekerja dan mengganggur,” tutupnya. (Ags)