TANAH DATAR, KORANSATU.ID – Sebagai ajang promosi pesona budaya, wisata dan ekonomi kreatif anak nagari, khususnya Nagari Batu Bulek, Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat atas usulan ersumberKomisi II anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Jefri Masrul, memfasilitasi acara Festival Pesona Adat Nagari, yang bertemakan Tapak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam dan dikemas secara live streaming, sehingga bisa disaksikan di Channel YouTube Disparsumbar atau Facebook lintau.id. Acara diresmikan Bupati Tanah Datar Eka Putra di Puncak Pato Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara, dan untuk pertama kalinya diselengarakan tanpa adanya penonton, sebagai antisipasi penyebaran covid-19, Minggu (4/7/2021)
Bupati Eka Putra mengatakan, walaupun di tengah-tengah pandemi covid-19, pihak penyelenggara mampu berinovasi sehingga acara terselenggara dengan baik.
“Pandemi covid-19 tidak membuat kita berhenti untuk berinovasi, sehingga festival ini dapat kita laksanakan dengan baik, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Eka menambahkan, dengan memanfaatkan ruang virtual sebagai wadah promosi, diharapkan dapat menjangkau promosi lebih luas lagi, sehingga nantinya bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
“Puncak Pato ini merupakan kawasan objek wisata yang menjadi salah satu ikon pariwisata di Tanah Datar, untuk itu pembangunan dan pengembangannya diharapkan akan terus ditingkatkan, agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.
Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Novrial dalam sambutannya mengatakan, menurut survei wisatawan yang datang ke Sumatera Barat paling banyak melihat budaya setempat, selain kuliner dan alamnya, semoga dengan digelarnya Festival Pesona Adat Nagari bertema Tapak Tilas Sumpah Sati Bukik Marapalam nantinya mampu memenuhi kebutuhan tujuan wisata.
“Data menunjukan, angka kunjungan wistawan yang datang ke Sumatera Barat 73 persen berusia di bawah sekitar 30 tahun, dari sosmed berkontribusi bisa mendatangkan wisatawan sekitar 52 persen, hal inilah yang bertepatan dengan data, fakta dan rencana kita ke depannya untuk mengadakan acara seperti hari ini lagi, dimasa akan datang,” ungkapnya.
Novrial menambahkan, acara yang dibuat dengan live streaming mampu memberikan dampak positif untuk promosi wisata, dan pihaknya telah mengadakan acara serupa dengan konsep yang sama (live streaming) dan mampu menjangkau sekitar 66.000 viewer.
“Kami optimis acara ini akan sangat luar biasa efeknya guna menjaga brand image kabupaten Tanah Datar, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi karena tidak selamanya festival itu dilaksanakan secara tatap muka,” pungkasnya.
Sebagai Informasi, Puncak Pato merupakan tempat perjanjian Sumpah Sati Bukik Marapalam diikrarkan, menurut sejarahnya, di Puncak Pato ini dahulunya menjadi tempat pertemuan antara kaum adat dan kaum ulama, yang kemudian menghasilkan perjanjian, dimana perjanjian itu menjadi filosofi bagi masyarakat Minangkabau hingga sekarang, filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Dalam pengembangannya, kawasan Puncak Pato telah mengalami perubahan signifikan dengan renovasi dan pembangunan kios yang menelan biaya anggaran sebesar Rp. 2 milyar lebih. (H.Kiem)