Cilacap, koransatu.id – Sabtu (01/01/2022) Paguyuban Warga lomanis mengundang awak media ke salah satu rumah makan yang ada di jalan Rinjani Cilacap tengah.
Dalam pertemuan tersebut Paguyuban Warga lomanis menyampaikan hasil pertemuan mereka dengan Komisi D DPRD Cilacap yang berlangsung Kamis ( 30/12/2021) lalu.
Berdasarkan pres rilis yang sempat di bagikan pada awak media, bahwasanya Paguyuban Warga Lomanis selama ini merasa kurang perhatian dari pihak Pertamina yang sudah berdiri di lingkungan permukiman mereka selama lebih dari 46 tahun.
Terbukti dalam setahun saja kilang tersebut sudah mengalami kebakaran sebanyak dua kali, namun pihak Pertamina seolah abai dengan keadaan lingkungan yang mereka huni sacara turun-temurun.
Mereka meminta pada pihak Pertamina unit IV Cilacap agar memperhatikan warga yang berdekatan dengan kilang tersebut,terutama kesejahteraan dan kesehatan warga yang sudah ikut andil besar dalam menjaga kondusifitas lingkungan Pertamina.
Pihak Pertamina seolah mengabaikan kesempatan untuk warga lomanis,agar dapat bekerja pada perusahaan tersebut, terbukti selama ini Pertamina lebih mengutamakan pekerja dari luar lomanis,bahkan banyak yang berasal dari Cilacap.
Pada satu poin pres rilis yang di berikan pada wartawan berbunyi’Sejak berdirinya kilang minyak di lomanis,warga lomanis hanya jadi penonton.Sedangkan sebagai besar karyawan organik KPI Unit IV adalah warga di luar lomanis,bahkan dari luar kabupaten Cilacap’.
Melihat kenyataan tersebut seolah tidak adanya keadilan bagi warga lomanis, Paguyuban meminta DPRD kabupaten Cilacap, untuk dapat memediasi antara warga terdampak kilang Pertamina tersebut dengan pihak Pertamina.
Pihak Paguyuban Warga Lomanis di terima baik oleh komisi D DPRD kabupaten Cilacap Kamis lalu,dan menurut sekretaris PWL Gatot Pramono pihak DPRD kabupaten Cilacap menyambut baik kedatangan paguyuban bahkan akan menjadwalkan pertemuan paguyuban warga lomanis dengan pihak Pertamina yang selama ini merasa di anak tirikan di kampungnya sendiri.
“Kami beserta rombongan dari paguyuban warga lomanis di sambut baik oleh komisi D DPRD Cilacap,”ujar Gatot.
“Alhamdulillah keluh kesah kami yang selama ini sulit untuk mediasi dengan pihak Pertamina akan di tindak lanjuti oleh wakil rakyat kabupaten Cilacap,”lanjut Gatot.
Anggota DPR Cilacap dalam hal ini komisi D berjanji akan memediasi serta mempertemukan antara paguyuban Warga lomanis dengan pihak Pertamina Unit IV Cilacap.Adapun pertemuan tersebut di janjikan bulan Pebruari bulan yang akan datang yaitu tahun 2022.
Kelurahan lomanis yang terletak di tengah-tengan perusahaan besar ini memang sangat kurang layak sebagai hunian di lingkungan pabrik-pabrik besar, sementara kesejahteraan masyarakat nya jauh dari cukup.
Seharusnya lomanis jauh lebih sejahtera di bandingkan desa desa lainnya yang ada di kabupaten Cilacap,wajar kiranya bila warga yang sudah turun-temurun bermukim di lomanis tersebut mendapatkan haknya sebagai warganegara.
(Edi Eriza)