LAMPUNG UTARA, KORANSATU.ID – Seorang siswa sekolah asrama (Boarding School) kelas VII di SMPIT Insan Robbani melarikan diri, diduga kuat siswa tersebut mendapatkan perlakuan penindasan atau Bullying di sekolah oleh seniornya.
Hal ini diinformasikan oleh RZ (25) yang merupakan kakak korban AN (11), dirinya mengatakan bahwa adiknya tersebut melarikan diri dari sekolah. AN (11) mendapatkan perlakuan penindasan kekerasan fisik, pemerasan bahkan pengancaman.
“Kami pihak keluarga kaget, korban tiba-tiba pulang berjalan kaki,” tutur RZ. Senin (2/1)
Dirinya menyayangkan sikap pihak sekolah yang tidak menanggapi pengaduan korban. Padahal menurut pengakuan korban, perlakuan tersebut sudah berulangkali terjadi, semakin parah semenjak beberapa pekan terakhir. Akibatnya korban saat ini menderita lebam di tubuhnya. Tidak hanya itu, korban juga terlihat murung akibat beban mental sehingga enggan untuk kembali ke sekolah tersebut.
“Korban tidak ingin kembali lagi ke sekolah itu dan meminta untuk dipindahkan saja,” jelasnya.
Pihak keluarga akan segera melakukan Visum et Repertum dan akan melaporkan kepada pihak berwajib guna melakukan proses hukum. Ia berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dan menjadikan pembelajaran bagi pihak sekolah. Bullying di sekolah dapat membahayakan fisik, mental atau emosional melalui pelecehan dan penyerangan. RZ (25) pula berharap aparat penegak hukum (APH) dapat segera menindaklanjutinya.
“Tentunya tindakan tersebut akan mempengaruhi perkembangan fisik maupun mental anak, bahkan berdampak secara permanen.” Pungkasnya. ( Inan )