PASURUAN, KORANSATU.ID – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil saat ini mempunyai pelayanan Orthopedi untuk pengobatan nyeri sendi.
Menurut dr Hamzah, modalitas untuk tindakan di Orthopedi salah satunya tidak harus selalu operasi. Walaupun hampir semua tindakan kita tetap ada konservatif maupun manajemen terapi invasif.
“Invasif itu ada dua. Bisa mengeluarkan nyeri dengan manajemen intervensi tadi. Atau kalau memang sudah stadium lanjut, baru kita lakukan operasi. Jadi tidak langsung melulu obat langsung operasi. Kasih obat dulu. Kalau ndak bisa baru operasi,” ujar dr Hamzah saat didampingi Kepala Bidang Penunjang RSUD Bangil, Dr dr Aslichah, MKes AFP.
Nah, solusinya supaya tidak langsung ke tahap operasi, dr Hamzah menyebut diperlukan manajemen nyeri. Artinya pengelolaan nyeri dengan metode berbagai macam. Kalau yang dilakukan sekarang ini manajemen nyeri dengan terapi invasif.
“Jadi kita sekarang punya modalitas baru yang mungkin termasuk salah satu dari rumah sakit yang mempunyai ini di Jawa Timur. Yaitu radiofrekuensi dan USG,” tegasnya.
Dengan adanya dua alat ini, lanjut dr Hamzah, pasien-pasien yang memiliki nyeri punggung, nyeri lutut yang belum terlalu parah, tidak perlu mengkonsumsi obat tiap hari. Melainkan dia bisa datang, kemudian dievaluasi. Dan kemudian dicari syaraf yang membuat nyeri. “Kemudian kita lakukan manajemen nyeri dengan alat ini,” cetusnya.
Kalau saraf kejepit bagaimana, dok? Sakit sekali rasanya. Dr Hamzah menjelaskan, kalau bahasa awam, faktor infeksinya ada reaksi radang juga pada saluran. Reaksi radang itu menyebabkan saraf itu merasa nyeri. Dengan USG ini bisa mendeteksi area mana yang bermasalah.
“USG dipakai untuk mencari mana masalahnya. Masalahnya kok jadi nyeri ini sarafnya kenapa? Kemudian setelah itu dicari. Dapat. Difoto dengan ini alatnya. Sehingga orang tersebut hampir berkurang sekali nyerinya,” jelasnya.
Beberapa pasien mungkin bisa jadi berjalan dengan merunduk-runduk. Atau mungkin nyeri pada saluran lainnya. Dari sini, dr Hamzah akan memeriksa terlebih dahulu kira-kira ototnya kecetit bagaimana. Mungkin kalau terapinya bisa beberapa kali. Macam-macam. Ada yang satu kali sudah sembuh. Ada yang dua kali, tergantung tingkat keparahannya. Yang dirasakan pasien atau kondisi penyakit itu sendiri.
Lalu, pengobatan di Orthopedi dan Pain ini dijamin apa ndak oleh BPJS? “Alhamdulillah berdasarkan koordinasi terakhir rumah sakit Bangil dijamin,” tegasnya.
Plt Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina merasa bangga dengan bertambahnya poli di institusinya. Apalagi, poli ini juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Bapak-ibu atau saudara yang mengeluh nyeri, boyoknya sakit, pinggangnya atau sendi-sendi, siku, datang saja ke RSUD Bangil. Bisa bertemu dr Hamzah di Poli Orthopedi dan Pain. Pain itu nyeri. Datang kemudian dilakukan terapi seperti ini,” ujar dr Arma.
Diharapakan dengan pelayanan unggulan Orthopedi dan Pain ini, Anda bisa merasakan layanan terbaik. Dengan layanan yang diberikan RSUD Bangil, para pasien diharapkan bisa kembali beraktivitas dengan normal dan tidak lagi mengeluh rasa sakit atau nyeri. “Dan kami ingatkan lagi. Karena ini masih masa pandemi, patuhi protokol kesehatan selama berobat di RSUD Bangil,” pesannya. (wir)