INHU, KORANSATU.ID– Akibat ulah angkutan batu bara yang beroperasi di Kec. Batang Peranap Inhu, yang mengangkut muatan melebihi tonase sehingga jln dari Peranap menuju Rengat rusak parah.
Akibat dari angkutan / pengusaha yang tidak berduli dengan kls jalan yang di lalui membuat lobang jln menganga di mana.-mana.
Yang mengakibatkan masyarakat di rugikan, karena perjalanan yang seharusnya bisa di tempuh 2 jam perjalanan kini bisa mencapai 3 jam perjalan belum lagi resiko kecelakaan, setiap saat mengintai.
Debu yang sangat pekat bertebaran membuat masyarakat yang mempunyai rumah / warung di sepanjang jln yang rusak mulai mengeluh batuk -batuk.
Ketika wartawan meminta konfirmasi kepada salah satu tokoh masyarakat Syahrial yang juga Anggota DPRD Kabupaten INHU dari Partai PKP mengatakan, seharusnya dinas perhubunganlah yang bertindak terkait rusaknya jalan tersebut.
Ketika wartawan bertanya pada salah seorang dari pengawas lapangan, PT. Global yang tadak menyebut namanya berapa unit armada yang beroperasi di INHU? Beliau menjawap 100 unit ini lah setiap hari melintasi jln Peranap Rengat. Dan umumnya kenderaan ini tidak memiliki surat lengkap seperti KIR. Seharusnya Kadis Perhubungan dan pihak kepolisian segera bertindak.
Demikian juga halnya dengan dinas perhubungan INHU tidak dapat berbuat banyak, bahkan terkesan tutup mata.
Longgarnya pengawasan dari dua instansi ini menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat Indragiri Hulu.
Pantauan wartawan KORANSATU.ID di lapangan terlihat ruas jln Peranap Rengat mengalami kerusakan yang sangat parah di berbagai titik. Gelombang dan gundukan batu pasir mirip bukit bukit kecil. Masyarakat mengharapkan dari intansi terkait dapat menertibkannya (S. T)