CILACAP, KORANSATU.ID- Sebuah bangsa besar tidak bisa lepas dari sejarah, karena sejarah merupakan identitas dari sebuah bangsa,dan bangsa yang berbudaya harus tahu itu agar tidak hilang identitas serta jati diri.
Sebuah desa di perbatasan paling timur Cilacap berbatasan langsung dengan Kebumen masih di Jawa Tengah, memiliki sebuah sejarah yang mungkin selama ini terlupakan dari pikiran kita semua.
Cilacap dan Kebumen ini hanya bdi belah oleh sebuah sungai yang cukup besar.Ada sebuah tempat peristirahatan yang cukup luas di tengah sungai tersebut,dimana pada zaman dulu pulau tersebut adalah tempat peristirahatan bagi raja-raja kedua daerah bila ingin melanjutkan perjalanan.
Platar tengah mereka menyebut pulau peristirahatan tersebut, seiring berjalannya waktu platar tengahpun menjadi tempat yang sangat sakral di Cilacap tepatnya desa Jetis.
Mengingat kesakralan platar tengah tersebut, membangkitkan semangat bagi seorang warga pemerhati budaya sehingga platar tengahpun di ganti nama dengan ‘PULAU MOMONGAN’ dengan maksud dan tujuan bisa membuat penasaran warga yang melintas di wilayah tersebut.
Dari keterangan Pemrakarsa nama tersebut, bukanlah sesuatu yang berlebihan kalau dirinya memberikan nama pulau tersebut menjadi Pulau Momongan karena sudah banyak bukti yang bisa di konfirmasi atas keberhasilan mereka bila berziarah ketempat tersebut.
Ibu Ijah salahsatunya warga Purbalingga dengan suaminya Harso ini bercerita ketika sudah hampir putus asa, setelah menjalani pernikahan selama 18 tahun, namun belum juga di anugerahi keturunan, setelah ziarah ke pulau momongan bisa mendapatkan keturunan.
Adalagi pasangan pengusaha sukses di Cilacap, namanya Jimmy pun bercerita dirinya juga pernah mengunjungi pulau momongan setelah bosan berobat kesana-kemari hal hasilpun mereka memiliki keturunan.
Sakin penasaran tim koransatu.id pun mengunjungi tempat yang sangat luar biasa tersebut, kehadiran kami di sambut baik oleh kepala desa Jetis yang ternyata juga pemrakarsa jadinya nama pulau momongan tersebut, h.muharno yang saat itu bukanlah siapa-siapa, namun peduli dengan budaya menceritakannya secara detail tentang keberadaan pulau momongan,bahkan setelah sekarang di daulat oleh warga memimpin desa tersebut dirinya berusaha menjadi pulau momongan sebagai sebuah tempat awal Napak tilas Walisongo.
“Kita akan memulai Napak tilas Walisongo itu dari pulau momongan,”ujar Muharno.
“Dan kamipun sudah membicarakan ini dengan semua tokoh-tokoh agama yang ada di tempat ini dan merekapun setuju,”tambah Muharno.
Lebih lanjut Muharno menjelaskan kalau sudah ada kesepakatan dengan dinas pariwisata serta biro perjalanan wisata yang ada di kabupaten Cilacap.
Nah bagi masyarakat yang penasaran boleh ni berkunjung ke Pulau momongan yang berada di desa Jetis yang ada di kabupaten Cilacap,Jawa Tengah.
(Edi Eriza)