TALAUD, Koransatu.id – Dandim 1312/Talaud, Letkol Arm Gregorius Eka Setiawan, SE, M.Ipol turut menghadiri pertemuan Pangdam XIII/Mdk, Mayjen TNI Tiopan Aritonang dan Kapolda Sulut, Irjen Pol Remigius Sigit dengan anggota MRP (Majelis Rakyat Papua) terkait pembahasan rasisme persekusi dan kekerasan HAM dan maklumat MRP (Majelis Rakyat Papua) di Ruang Lili Lt 5 Hotel Four Point by Seraton Maanado Jl. Piere Tendean, Kelurahan Sario Tumpaan, Kec. Sario, Kota Manado, Kamis (29/8/2019).
Hadir juga dalam acara tersebut, Kabakamla Sulut, Brigjen Pol Tommy Sanap, Danlantamal VIII//Mdo, Laksma Gig Sipasulta, Kabinda Sulut, Laksma TNI Herry Jamhari, Danrem 131/Stg, Brigjen TNI Joseph Robert Giri, Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Marten Mandalika, Dandim 1309/Mdo, Kol Arh Cristian Noel Tangjong, Danlanudsri tan Mdo, Kol PNB Soni Sumaryana, Kapolresta Manado, Kombes Pol Benni Bawensel, Kakesbangpol dan Linmas Prov. Sulut, Meky Onibala.
Sementara Pejabat dari Kab. Kepl Talaud yang hadir, Kapolres Talaud, Danlanal Melonguane, Kajari Talaud, Kepala Kantor Kemenag Kab. Kepulauan Talaud dan Ketua Sinode Germita.
Menurut Yowel Mulait perwakilan MRP (Majelis Rakyat Papua), tim yang berkunjung ke Manado terdiri dari 3 pokja, yakni, pokja Adat, Agama dan pokja Perempuan yang merupakan lembaga kultur di Papua.
“Kami telah bertemu dengan mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di Manado. Kedatangan kami untuk silaturahmi dan juga sebagai bentuk kepedulian terkait gesekan- gesekan yang sempat terjadi,” katanya.
Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polda yang telah memberikan rasa aman bagi mahasiswa yang kuliah di Manado. Mereka (Tim) datang sebagai lembaga kultur berkaitan dengan radikalisme yang menimpa mahasiswa Papua Manado, Makassar, Denpasar dan Jakarta. “Kami minta adik mahasiswa Papua untuk tetap kuliah di Sulut. Karena pihak kepolisian dan TNI menjamin masalah keamanan,” tukasnya.
Dikesempatan lain, Irjen Pol Remijius Sigit, Kapolda Sulut berjanji memberikan jaminan keamanan bagi mahasiswa yang melaksanakan kuliah di Sulut dan sekitarnya. Jangan sampai menular di Sulut kejadian yang terjadi di beberapa daerah. Sulut sangat sulit di provokasi,” tegasnya.
Menurutnya, keadaan yang terjadi di wilayah Indonesia, dimana acara tersebut inisiatif dilaksanakan untuk membuktikan bahwa Sulut susah untuk di provokasi.
“Kepada anak-anak mahasiswa dan agar tetap fokus kepada kuliah, dimana keamanan akan dijamin. Mahasiswa di harapkan bisa membaur dan bila ada masalah bisa menyampaikan kesulitan itu secara intern. Mahasiswa Papua, tetap fokus kuliah dan jangan terprovokasi,” pintanya.
Sementara itu, Pangdam XIII/Mdk mengatakan apa yang disampaikan oleh Kapolda sangat tepat. Beliau akan menjamin keamanan bagi mahasiswa Papua, karena Sulut mempunyai motto ‘Torang Samua Basudara’ agar sama-sama kita
membaur.
“Jaminan kemanan tanpa diminta kami sudah berikan. Apabila ada kesulitan, jangan sungkan – sungkan untuk memberitahukan kepada aparat, Kita harus saling membuka pikiran,” ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Kabakamla Sulut, bahwa Sulut milik semua dan melaksanakan aturan yang berlaku. Keamanan adalah tugas kami bersama, berpikir bahwa akan lebih kami akan perhatikan lagi dan tak perlu kuatir akan hal itu semua. “Kami akan berikan jaminan keaman,” ujarnya.
Komitmen bersama juga dipertegas Dandim 1312/Talaud bersama Kapolres, Danlanal, Kajari, Kakan Kemenag dan Ketua Sinode Germita. “Merupakan wujud soliditas dan sinergitas seluruh stakeholder di Talaud dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa di wilayah Talaud,” ucap Dandim 1312/Talaud.
Selanjutnya dilakukan penyerahan cendramata dan plakat, dari pihak perwakilan dari MRP kepada Pangdam dan Kapolda Sulut. (Red/Ben)