JEPARA, KORANSATU.ID – Dunia Pendidikan harus dapat memberikan kontribusi dalam Pelestarian Cagar Budaya, hal tersebut disampaikan Nur Osel Kahisa Putri Ketua Pansus III DPRD Kabupaten Jepara usai Pembahasan Ranperda Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya di Ruang Pansus Taman Sari DPRD Kab. Jepara, Senin (1/7/24).
Nur Osel Kahisa Putri ditunjuk oleh Pimpinan DPRD Kab. Jepara sebagai Ketua Pansus III, Farah ElfiraJun AG Wakil Ketua, dan beranggotakan Bustanul Arif, Uzlifatul Fuaidah, Edy Ariyanto, Hesti Nugroho, Nur Hidayat, Ahmad Solikhin, Arizal Wahyu Hidayat, Muhamad Sholeh dan Bambang Harsono.
Dalam konfirmasinya usai pembahasan, Nur Osel menyampaikan, ada pembahasan pendidikan tentang perlunya ada pengenalan tempat sejarah dan budaya yang ada di Jepara dengan para siswa di sekolah.
” Adanya study tour yang menyebabkan kecelakaan bus beberapa waktu lalu, menjadi isu sekolah tidak mau mengadakan studi tour di luar daerah.
Seharusnya sebelum siswa di ajak keluar daerah, Baiknya siswa diperkenalkan terlebih dahulu sejarah dan budaya yang ada di Jepara, terutama salah satunya Museum RA Kartini,” ungkapnya.
Nur Osel menuturkan, Pansus III DPRD Kabupaten Jepara dalam pembahasan kali ini mengkoreksi bersama sama dengan Anggota Pansus dan OPD terkait tentang peraturan peraturan dan pasal yang belum di cantumkan.
Menurut Srikandi Jepara Nur Osel, Cagar budaya di Jepara selama ini sudah bagus dan sudah tercatat ada sekitar 30-40 cagar budaya, Dan objek yang diduga cagar budaya ada sekitar 200 an yang belum tercatat dan baru hanya diduga keberadaannya.
Diakui Nur Osel, Jepara sangat krusial nomor satunya adalah kesehatan dan pendidikan, ini sangat mendasar sekali.
” Namun jangan dilupakan terkait pariwisata Jepara, karena pariwisata mempunyai potensi yang sangat bagus, dan Pemerintah belum dapat mengembangkan secara maksimal seperti daerah lain,” imbuhnya.
Ia berharap, Dengan adanya Perda nantinya, baik masyarakat, pengusaha ataupun pihak terkait bisa bersinergi untuk memajukan pariwisata dan kebudayaan Jepara.
“Kita juga tidak boleh melupakan para budayawan yang telah membantu berjuang dalam memberikan pemikiran dan karyanya serta harus
diberikan apresiasi, karena sudah membantu melestarikan dan mengangkat isu kebudayaan di kabupaten Jepara,” pungkasnya.
(@once)