Koransatu.id — Jika seseorang mendonorkan darahnya akan mendapatkan beberapa manfaat. Di antaranya mengurangi resiko penyakit jantung, mendapatkan analisa tentang kesehatan dan juga cek darah secara gratis.
Meski begitu, menyumbangkan darah juga punya efek samping, baik ringan atau berat. Tergantung dari kondisi pendonor saat dilakukan transfusi.
Efek Samping Mendonorkan Darah
Beberapa orang mungkin mengalami beberapa efek samping ketika selesai mendonorkan darahnya. Di antaranya sebagai berikut:
- Memar dan Rasa Sakit, Seseorang mungkin mengalami sedikit memar akibat darah yang menggumpal di bawah permukaan kulit setelah mendonorkan darah. Ini adalah reaksi normal dan biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Ada juga yang mungkin mengalami rasa sakit dan pembengkakkan di tempat jarum disuntikkan.
- Pendarahan Ringan, Dalam kasus tertentu ada pendonor yang mungkin mengalami pendarahan ringan di tempat jarum disuntikkan. Untuk mencegah hal ini, pendonor sebaiknya tetap memakai alcohol swab atau kapas yang sudah dibasahi alkohol, minimal empat jam setelah transfusi darah.
- Kelelahan dan Pusing, Seorang pendonor mungkin saja akan merasa lelah atau mengalami pusing, atau mual setelah mendonorkan darah. Ini reaksi yang wajar yang dikarenakan oleh penurunan tekanan darah akibat melakukan donor. Jika seseorang mengalami gejala yang berlangsung lama atau parah setelah memberikan darah, mereka dapat segera menghubungi dokter untuk konsultasi.
Bagaimana Cara Memulihkan Diri Setelah Menyumbangkan Darah?
Seseorang dapat kembali beraktifitas seperti biasa dalam beberapa jam setelah menyumbangkan darah. Ada juga yang perlu waktu sedikit lebih lama untuk memulihkan diri. Semua ini tergantung dari kondisi fisik pendonor itu sendiri.
Ada beberapa cara untuk membantu tubuh pulih. Misalnya mengonsumsi makanan dan minuman tertentu. Juga, ada beberapa kegiatan yang harus dihindari ketika baru saja selesai melakukan donor darah.
Setelah menyumbangkan darah, seseorang harus duduk dengan rileks selama kurang lebih 15 menit. Biasanya petugas kesehatan atau panitia pelaksana kegiatan donor darah juga akan menyediakan makanan dan minuman untuk membantu mencegah atau mengatasi kelelahan atau pusing.
Tubuh menghasilkan sekitar dua juta sel darah merah setiap detik. Meski begitu, mungkin diperlukan beberapa minggu untuk mengganti darah yang diambil.
Seseorang harus menunggu setidaknya delapan minggu untuk memastikan bahwa tubuh mereka memiliki cukup waktu untuk pulih kembali.
Apa yang Harus Dihindari Setelah Donor Darah?
Menyumbangkan darah biasanya tidak memengaruhi rutinitas harian seseorang. Namun, efeknya dapat membatasi kegiatan yang dapat dilakukan.
Hilangnya sel-sel darah merah berarti bahwa ada lebih sedikit oksigen yang beredar di dalam tubuh. Akibatnya, seseorang harus menghindari aktivitas yang sangat berat segera setelah melakukan donor darah. Termasuk mengangkat beban berat, olahraga atau latihan kardio. Intinya apapun kegiatan yang membuat jantung berpacu lebih cepat harus dihindari.
Seorang pendonor juga tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol selama 24 jam pertama setelah menyumbangkan darahnya.
Bagaimana Tubuh Menggantikan Darah yang Telah Diambil?
Rata-rata orang dewasa memiliki sekitar 10 liter darah (sekitar 8% dari berat tubuh Anda). Melakukan donasi darah akan mengurangi sekitar satu liter cadangan darah Anda. Setelah itu, tubuh akan memiliki kapasitas luar biasa untuk mengganti semua sel dan cairan yang telah hilang.
Sel darah merah diproduksi dan mati setiap detik. Ketika Anda memberikan darah saat kegiatan donor darah, Anda kehilangan sel darah merah dan tubuh perlu membuat lebih banyak untuk menggantikannya.
Sel-sel khusus dalam ginjal, yang disebut sel peritubular, merasakan bahwa tingkat oksigen dalam darah telah menurun (karena hilangnya sel-sel merah) dan mulai mengeluarkan protein yang disebut erythropoietin. Protein ini melewati aliran darah hingga mencapai sumsum tulang (jaringan lemak lunak di dalam rongga tulang).
Sumsum tulang menghasilkan sel-sel induk yang digunakan tubuh untuk membuat sel-sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Erythropoietin mengirimkan pesan ke sel-sel induk agar berkembang menjadi sel darah merah, daripada sel darah putih atau trombosit.
Seberapa Cepat Tubuh Menghasilkan Darah?
Tubuh Anda menghasilkan sekitar dua juta sel darah merah baru setiap detik, sehingga hanya perlu beberapa minggu untuk membangunnya kembali.
Bagaimana dengan sel darah putih dan trombosit Anda? Sejumlah protein lain juga menstimulasi produksi sel-sel ini di sumsum tulang, dan selama beberapa hari berikutnya, kadar sel darah putih dan trombosit akan kembali normal.
Berapa Rentang Waktu untuk Donor Darah Selanjutnya?
Donor pria perlu menunggu minimal 12 minggu untuk melakukan transfusi darah lagi. Sedangkan, pedonor wanita memiliki waktu lebih panjang yaitu 16 minggu. Tidak seperti sel darah putih dan trombosit, dibutuhkan beberapa minggu untuk mengganti semua sel darah merah.
Ada hubungan penting antara sel-sel darah merah dan kesehatan Anda karena sel-sel ini, atau lebih tepatnya hemoglobin berwarna merah yang dikandungnya, yang mengangkut oksigen di seluruh tubuh Anda.
Hemoglobin mengandung zat besi, dan beberapanya pasti hilang ketika melakukan donor darah. Untuk mengimbanginya, zat besi dimobilisasi dari simpanan zat besi tubuh, dan tubuh juga meningkatkan jumlah zat besi yang diserapnya dari makanan dan minuman. Pria biasanya memiliki lebih banyak cadangan zat besi dalam tubuh daripada wanita.
Kadar Hemoglobin Dalam Darah
Sebelum melakukan donor darah, sebaiknya Anda perlu menguji kadar hemoglobin Anda. Kadar hemoglobin yang baik ada di atas 125g / liter untuk wanita dan 135g / liter untuk pria.
Apabila Anda mengalami kekurangan zat besi dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin, dan akhirnya, jika tidak diobati, terjadi anemia defisiensi besi. Maslah kesehatan ini bisa membuat Anda merasa cepat lelah.
Kadar Besi dalam Darah
Tubuh menyimpan zat besi dalam bentuk dua protein yaitu ferritin (pada pria itu menyumbang sekitar 70% dari besi yang disimpan dan pada wanita 80%) dan haemosiderin. Protein ditemukan di hati, sumsum tulang, limpa dan otot. Jika terlalu banyak zat besi dikeluarkan dari penyimpanan dan tidak diganti melalui sumber makanan, simpanan zat besi bisa menjadi terkuras dan kadar hemoglobin turun.
Setelah donasi darah, kadar hemoglobin kebanyakan orang kembali normal setelah enam hingga 12 minggu. Inilah sebabnya kenapa pendonor harus menunggu minimal 12 minggu untuk melakukan donor darah kembali (12 minggu untuk pria dan 16 minggu untuk wanita) untuk memastikan bahwa tindakan ini tidak berisiko menurunkan kadar hemoglobin dalam jangka panjang.
Volume darah sekitar 8% dari berat tubuh Anda. Sekitar 55% darah terdiri dari plasma, 90% di antaranya adalah air. Jadi, meskipun Anda menyumbangkan kurang dari satu liter darah sekaligus, hampir setengah dari ini adalah air.
Itulah mengapa penting bagi Anda untuk minum banyak air sebelum dan segera setelah mendonorkan darah. Penting untuk mengganti cairan untuk membantu mengembalikan kadar volume darah Anda kembali normal. Ginjal juga berperan dalam mengendalikan volume darah dengan mengatur jumlah natrium dan air yang hilang dalam urin.
dr. Irdawati Novita, Alumnus Kedokteran Tarumananegara 2006 adalah pakar aesthetic dari Atceanics Aesthetic Experts yang saat ini aktif dalam organisasi DPP Pemuda Bulan Bintang sebagai Wakil Ketua Umum.
Tentang : Experience in Aesthetic field such as asian skin problems (Acne Problems, Hyperpigmentation, mild skin lesion), skin rejuvenating program (Botox, Filler, Threadlift, Microneedling, Peeling), Detoxifying system (Vaginal Ozone, Hydrocolon therapy, Ozone system for Aesthetics), Celullar cell for aging program (Stemcell treatment for aging problems, freshcell, Platelet Rich Plasma Methode), Slimming Program.
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.