JEPARA, KORANSATU.ID – Jepara yang menjadi kruisal adalah persoalan jalan, terutama jalan dari Kota Jepara menuju utara (kecamatan Mlonggo-Kelet), statusnya pun masih jalan provinsi belum jalan nasional. Padahal diwilayah tersebut ada proyek nasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Hal tersebut diungkapkan Dendie Khisma Widyanto, usai di ambil ucapan Sumpah Janji Keanggotaan DPRD Kabupaten Jepara periode 2024-2029 di Ruang Graha Paripurna DPRD Kab. Jepara, Selasa (13/8/24).
“Sebagai wakil rakyat dan di pilih oleh masyarakat harus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Mulai infrastruktur jalan, membentuk Perda, Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, dan semua stackhoder yang ada di Pemerintahan Kabupaten Jepara akan kami support dan kami bantu,” ucap Dendie usai dilantik.
Dendie Khisma Widyanto anggota DPRD Kabupaten Jepara incumben (2019-2024) dari Fraksi Partai Golkar yang berhasil kembali duduk di kursi DPRD Kab. Jepara Masa Keanggotaan 2024-2029.
Menurut Dendie, Jepara yang sangat krusial adalah masalah jalan, terutama jalan menuju kecamatan kelet (perbatasan pati-jepara), jalan tersebut masih jalan provinsi dan di kecamatan kembang ada PLTU, yang seharusnya dibuat menjadi jalan nasional.
“Dengan penduduk Jepara yang sudah melebihi satu juta jiwa, seharusnya jalannya di perlebar, selain itu juga di wilayah tersebut terdapat proyek strategis nasional PLTU, dan kemungkinan PLTU ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” tuturnya.
Dikatakan Dendie, Jepara sangat berkembang dengan banyak sekali investor, baik dalam dan luar negeri, dan harus kita perjuangkan dan support.
” Kecamatan Kembang ada 750 hektare yang diperuntukan area zonasi industri dalam Perda RTRW yang belum lama disahkan DPRD yang berlaku hingga 20 tahun kedepan.
Ia berharap, di wilayah utara jepara salahsatunya kecamatan kembang sesuai Perda RTRW dapat menjadi kota industri, selain itu jalan tol Jepara dapat tercapai dan terwujud.
“Bupati dan wakil Bupati yang terpilih yang akan datang harus benar benar support, dan tentu menjadi perjuangan legislatif dan eksekutif agar semua dapat terwujud,” pungkas Dendie. (Once)