PADANG SIDEMPUAN, KORANSATU.ID– Gencarnya sorotan dan kecaman atas tindakan sekelompok Wanita Pria (Waria) yang mengadakan pesta di salah satu cafe di Kota Padang Sidempuan, Senin (20/2/2023) lalu, akhirnya Waria A alias M (19) asal Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) memohon maaf.
Ditemui bersama enam orang temannya sesama waria yang hadir di pesta itu, A alias M menyebut pesta itu direncanakan beberapa hari sebelumnya.
“Konsep dan lokasi pesta ulang tahun sudah kurencanakan dua minggu yang lalu. Termasuk siapa saja yang diundang,” kata A alias M.
Dalam undangan langsung maupun lewat pesan pribadi dan group media sosial, ditegaskan tidak boleh membawa narkoba, minuman keras dan senjata tajam ke lokasi acara.
Pesta Senin malam itu dimulai pukul 22:00 dan ditutup jam 00:00 atau hanya 2 jam. Diawali potong kue ulang tahun dan makan bersama.
Terkait vidio seorang undangan yang memegang sebotol minuman keras di pesta itu, A alias M mengaku sama sekali tidak mengetahui atau di luar pantauannya.
Mengenai vidio fashion show atau peragaan busana di atas karpet merah, katanya itu bukan perlombaan. Tetapi aksi spontan untuk memeriahkan pesta.
“Tidak ada perlombaan. Pembawa acara mempersilahkan bagi siapa saja undangan yang mau tampil di karpet merah, silahkan mengiringi saya dari belakang,” jelasnya.
A alias M menambahkan, dia memang sengaja memilih lantai atas cafe samping Jembatan Siborang Padang Sidempuan itu sebagai tempat pesta ulang tahunnya.
“Saya orang Tapsel. Di tempat kami gak selengkap dan semeriah ini. Lagipun, cafe ini sudah sangat sering dijadikan lokasi acara pesta. Tapi, saya sudah salah dan mohon dimaafkan,” ujarnya.
Enam teman-temannya sesama waria juga membenarkan. Kata mereka, malam sebelumnya juga ada pesta perayaan ulang tahun waria di tempat itu.
“Kami heran, di acara kami itu sejumlah anggota Polisi datang dan memantau sejak awal sampai selesai,” kata mereka.
Dari pemberitaan yang mereka baca, Polisi itu dari Polres Padang Sidempuan, hadir memantau, karena pesta waria lain di malam sebelumnya itu terjadi keributan.
Terkait kegiatan ini, mereka sampaikan permintaan maaf kepada semua pihak. Mereka sadari itu salah dalam pandangan sosial dan tentunya juga di ajaran agama.
Ditanya mengenai apakah ada izin yang dikantongi untuk menggelar acara itu, mereka tegaskan tidak ada mengurus izin.
“Tempat itu sudah sangat sering dijadikan lokasi acara pesta dan tidak pernah ada larangan. Untuk perizinan, kami rasa itu urusan pemilik cafe,” jelas mereka.
Kepada masyarakat dan juga pemerintah, mereka memohon maaf. Berjanji tidak akan mengulangi lagi, sekaligus meminta persoalan ditutup sampai di sini.
“Tolong jangan kait-kaitkan dengan banjir yang terjadi dua hari sebelum acara itu. Banjir justru lebih disebabkan pembukaan lahan dan penebangan kayu di hulu sungai,” jelas mereka.
Walikota Padang Sidempuan, Irsan Efendi Nasution, sudah memberi teguran. Camat bersama Lurah dan Kepling, Danramil dan Kapolsek sudah menemui pemilik cafe.
Dari keterangan yang diterima, tidak ada hal-hal aneh di sana. Lantai dua bangunan tempat acara itu merupakan ruang terbuka yang bisa dipantau langsung dari jalan atau Jembatan Siborang.
“Teguran sudah diberikan. Pemilik cafe berjanji tidak menyediakan tempat lagi untuk acara seperti ini,” jelas Irsan, sembari menyebut larangan itu juga berlaku bagi semua pemilik cafe dan tempat hiburan. (M.Sir.KS.03)