INDRAMAYU, KORANSATU.ID – SMP Negeri Unggulan Sindang, Kabupaten Indramayu tengah melakukan terobosan kebijakan internal sekolah. Menerapkan konsep “Outing Class” (belajar outdoor), sekolah tersebut melaksanakan uji coba belajar tatap muka kepada para siswanya. Outing Class telah dilaksanakan pada awal pekan ini. Sampai Kamis (22/10/2020), sudah berlangsung empat hari.
Para siswa baru, dari kelas 7, sejak Senin sudah masuk sekolah. Mereka belajar tidak di dalam kelas, namun di tempat-tempat terbuka yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
Penerapan kelas terbuka di SMP Unggulan, sejauh ini berjalan lancar. Hal ini didukung oleh kondisi sekolah yang horisontal, memiliki lahan luas dan sejumlah fasilitas terbuka seperti aula yang juga digunakan untuk belajar tatap muka langsung.
Meski di kelas terbuka, protokol kesehatan ketat tetap diberlakukan. Jarak antar bangku diatur sedemikian rupa sehingga antar siswa tidak saling berdekatan.
“Kebetulan, komite sekolah telah mengusahakan pengadaan bangku terpisah.Satu siswa satu bangku sehingga mempermudah saat konsep Outing Class diberlakukan,” tutur Kepala Sekolah, Drs Sutrisna.
Karena masih bersifat simulasi, penerapan kebiasaan sekolah tidak diberlakukan ketat. Para siswa yang berangkat ke sekolah, masih diperbolehkan memakai baju bebas tapi sopan.
“Ini masih simulasi, jadi siswa memakai pakaian bebas rapih. Simulasi Outing Class ini memperoleh respon antusias dari para orang tua maupun siswa. Ini sekaligus sebagai alternatif mengatasi pandemi sekaligus kejenuhan anak, terutama siswa baru kelas 7 yang sejak diterima setelah pendaftaran belum pernah masuk sekolah,” tuturnya.
Sekertaris Komite Sekolah, Ribaldi Chandra, MH menjelaskan, konsep Outing Class ini sebenarnya sudah diajukan, tidak hanya ke Pemkab Indramayu, tetapi langsung ke kemdikbud. Sejauh penilaiannya, simulasi Outing Class telah berjalan lancar.
“Protokol pencegahan Covid-19 ketat tetap kita terapkan selama Outing Class. Dari mulai pertama siswa masuk sampai pulang sekolah,” tuturnya.
Ribaldi menjelaskan, siswa yang masuk wajib mengenakan masker. Sebelum ke kelas, wajib mencuci tangan di keran air khusus dibeberapa titik yang disediakan sekolah.
Rute jalan siswa juga ditentukan sesuai dengan lokasi Outing Class. Begitu juga saat siswa pulang, telah disiapkan rute pulang khusus satu jalur sehingga memperkecil adanya kontak fisik antara yang masuk dan keluar sekolah.
“Kita atur sampai detil. Termasuk soal istirahat, pesan makanan dari kantin, hingga sistem pengajaran oleh guru,” tuturnya.
Ribaldi menambahkan, simulasi Outing Class masih diberlakukan terbatas untuk kelas 7 yang merupakan siswa baru. Jika ini dinilai sukses, maka masuk ke tahap kedua dengan menerapkan pola sama untuk siswa kelas 8 dan 9.
“Nanti ada sistem shif, kita atur sedemikian rupa. Jadi bagaimana caranya di masa pandemi, anak-anak tetap bisa sekolah. Meskipun tidak seperti hari-hari normal, namun Outing Class ini menjadi solusi,” tuturnya.(Resman)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.