KETAPANG, KORANSATU.ID – Antusias Ribuan masyarakat hadir menyaksikan penutupan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Ketapang ke-X Tahun 2024. Dengan ditandai Pemukul Gong oleh Alexander Wilyo Sekretaris Daerah Ketapang di Rumah Adat Lawang Sembilan Sungai Laur Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Sabtu (10/8/24).
Tak hanya itu Alexander Wilyo menyerahkan Trophy Juara Umum Pekan Gawai Dayak ke – X, serta mengikuti acara Lelang Perisai hasil Karya dan Pemenang Lomba Perisai PGD Kabupaten Ketapang ke X Tahun 2024.
Pada PGD X Ketapang, berlangsung dari tanggal 3 – 10 Agustus, diadakan berbagai perlombaan seperti lomba pop singer, lomba tari Dayak kreasi, lomba peragaan busana Dayak, lomba musik sapek, lomba menyumpit, lomba pangkak gasing, lomba tengkuyung berambih, lomba rotan segulung, lomba menumbuk padi, dan lomba memasak tradisional Dayak.
Alexander Wilyo Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang, sekaligus Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh Kerajaan Hulu Aik.
Menyampaikan Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang, Apresiasi setinggi tinggi nya atas pelaksanaan PDG X Kabupaten Ketapang di Kecamatan Sungai Laur, yang telah berjalan dengan sukses dan sangat meriah, ribuan Lautan Manusia ada disini.
Saya mengucapkan selamat kepada Camat Sungai Laur beserta jajarannya, Kapolsek dan Danramil Sungai Laur, Ketua DAD Kecamatan Sungai Laur, beserta seluruh jajaran Panitia dan masyarakat Sungai Laur. ” Katanya.
Kesuksesan ini tentu saja membawa dampak positif terhadap nama baik Kecamatan Sungai Laur, bukti bahwa Sungai Laur kompak. Karena seluruh Kades, seluruh unsur masyarakat seperti pengusaha, seluruh tokoh masyarakat juga terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan PGD X di Kecamatan Sungai Laur.
Dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat tersebut, berarti PGD X adalah gawai milik kita semua, tidak hanya milik etnis Dayak saja. Oleh karena itu, Saya sebagai Sekda Ketapang mengucapkan terima kasih.lanjutnya
Saya pun mengingatkan bagaimana supaya masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak agar bisa berdaulat. “Dan hari ini kita bisa buktikan bahwa masyarakat adat Dayak di Kabupaten Ketapang ini masih berdaulat, dan tetap berdaulat secara budaya.”
Karena itu, Saya berpesan, jangan sampai masyarakat adat Dayak meninggalkan adat, budaya, dan tradisi. Walaupun sekarang di zaman modern, namun ciri khas kita, identitas kita, jati diri kita – jangan kita hilangkan, jangan kita lupakan, jangan kita tinggalkan. Jadi kita harus berdaulat secara budaya.
” Semoga seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang semakin kompak, semakin solid, semakin bersatu untuk melestarikan, untuk menjaga, untuk menegakkan adat dan tradisi leluhur kita.
Saya berharap agar ke depan, seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat adat Dayak harus berdaulat secara ekonomi. Karena, Kabupaten Ketapang ini sangat kaya raya dengan sumber daya alamnya. Oleh karena itu, masyarakat Kabupaten Ketapang hendaknya tidak hanya menjadi penonton, tetapi harus bisa menjadi tuan di tanah sendiri, dan jangan sampai ada masyarakat Ketapang yang mati karena kelaparan, tidak boleh yang ada jatuh miskin di tanah sendiri. Tetapi harus sejajar dengan orang lain, yang sudah lebih dulu maju” Ungkapnya. (AD)