BREBES, Koransatu.id – Sebanyak 12 Kepala Desa yang berada di Kecamatan Paguyangan ikuti sosialisasi tentang kegiatan pengembangan panas bumi oleh PT. Sejahtera Alam Energi (SAE) di Bumiayu, Sabtu (14/9/2019) kemarin.
PT. SAE mengundang ke-12 kepala desa, karena desa – desa tersebut akan di lalui atau di lewati alat-alat berat yang akan bekerja di tambang pengembangan panas bumi.
Hadir juga dalam sosialisasi tersebut, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan ormas Pemuda Pancasila, Camat Paguyangan, Kepala babinkamtibmas, dan perwakilan anggota koramil.
Dalam sambutannya Direktur Utama PT. SAE (Sejahtera Alam Energi) Bregas H. Rochadi, memohon doa restu dan dukungannya untuk penyelenggaraan penambangan panas bumi yang ada di desa kaligua.
“Saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi masyarakat dalam proses penambangan,” katanya.
Sementara, Luqman Hakim, Kepala Desa Wanatirta sebagai perwakilan dari kepala desa, meminta pihak PT. SAE untuk menggunakan tenaga kerja lokal sebesar 70 persen dan 30 persen pekerja luar.
“Kami sangat mendukung penuh dalam proses penambangan karena ini proyek negara,hanya saja ada satu hal yang saya minta untuk tenaga kerja kalau bisa 70 persen pekerja lokal dan 30 persen pekerja luar,” tukasnya saat sesi tanya jawab.
Disisi lain, Albaren simbolon kepala teknis PT SAE mengatakan, sosialisasi ini menjelaskan tentang lokasi yang akan dilakukan pengeboran. Sebenarnya, kami mengundang bapak-bapak ingin menjelaskan bahwa proyek pengembangan panas bumi sebenarnya tidak berhenti, hanya saja kami melakukan pengkajian ulang tentang lokasi pengeboran.
“Ada sesuatu hal yang harus kami kaji lebih mendalam, terkait pengerjaan pengeboran,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan tentang pekerja di lokasi pengeboran panas bumi. Dimana PT. SAE menggunakan tenaga ahli dari Indonesia sebanyak 75 persen dan yang 25 persennya tenanga ahli dari jerman. “Proyek ini adalah gagasan dari Pak Presiden Joko Widodo terkait dengan pengadaan penggunaan gas Bumi.
“Setelah vakum kurang lebih 8 bulan sebenarnya kami tidak berhenti begitu saja, melainkan kami mengkaji lebih mendalam tentang lokasi pengeboran yang akan kami lakukan mendatang,” tukas Albaren Simbolon. (Red/Andi.S)