INDRAMAYU, KORANSATU.ID -Kasubbag Kesos Bagian Kesra Setda Kabupaten Indramayu ,Saefudin memaparkan tentang bahaya penularan HIV/AIDS terhadap ibu rumah tangga. Penularan HIV/AIDS dewasa ini tidak terbatas hanya pada kalangan yang rentan penularan, tapi juga terhadap balita saat Rapat penanggulangan HIV/AIDS di Kab. Indramayu Jumat (20/11/2020)
“Kasihan para ibu rumah tangga yang tidak tahu menahu, tiba-tiba divonis positif, begitu juga dengan balita. Sekarang tercatat ada 70 balita di Jawa Barat yang positif tertular HIV/AIDS,” katanya.
Salah satu upaya yang sedang gencar dilakukan adalah melakukan pemeriksaan hingga akhir tahun.
Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dede menyampaikan pentingnya upaya untuk mewujudkan 3 Zero AIDS yakni, Zero New Infection, Zero AIDS Related Death dan Zero Discrimination.
” Sosialisasi kepada ibu hamil harus gencar dilakukan. Ibu hamil harus mau mengikuti tes HIV demi mengurangi angka penularan kepada balita. Ada ibu hamil sebagai pengidap HIV/AIDS, namun bayinya tidak tertular,” tukasnya.
Sementara Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Indramayu, Nur.Fadilah mengatakan pentingnya memberikan pendampingan kepada ODHA (orang dengan HIV/AIDS). ODHA seumur hidupnya harus minum obat ARV (antiretroviral: red) yang dapat diperoleh di Rumah Sakit Rujukan.
Permasalahan yang kerap terjadi adalah ada ODHA yang tidak dapat dibantu karena terkendala permasalahan administrasi seperti KTP, KK, dan Kartu BPJS. Ada beberapa ODHA yang tidak memiliki kelengkapan administrasi,” ujarnya.
Ada pasien HIV/AIDS yang memiliki BPJS mandiri, namun menunggak sehingga ketika akan dibantu oleh pemerintah, tunggakannya harus dilunasi terlebih dahulu.
“Inilah pentingnya kerjasama semua stakeholder untuk dapat membantu ODHA dan sekaligus menghentikan penularan baru HIV/AIDS,” katanya.
Kepala Baznas Kabupaten Indramayu, H. Mudor mengatakan, Baznas siap membantu penanganan ODHA. “Kami dari Baznas siap membantu sekalipun dengan dana yang terbatas. Kami ada program untuk membatu mereka yang tidak mampu,” ujarnya. (Resman)