Depok, koransatu.id Dinas Pendidikan Kota Depok gelar Rencanaan Pembangunan OPD TA 2021 dengan tajuk, Meningkatkan mutu pendidikan guna mencetak generasi yang berdaya saing menuju depok unggul nyaman dan relegius, kegiatan digelar di Wisma hijau jl mekarsari Cimanggis Rabu (19/02/2020).
Dalam paparannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok mengatakan program merdeka belajar prakarsa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dinilai sebagai langkah awal untuk mencapai sistem pendidikan yang lebih baik dan perlu di terapkan di sekolah.
Menyikapi kebijakan dari pusat program merdeka belajar kami berupaya hati-hati sekali menerapkannya. Kami ingin meluruskan bahwa ujian tidak dihapus di semua tingkatan SD dan SMP tetapi ada standardisasi oleh Disdik dengan memberikan pemahaman ke anak-anak SD dan SMP, jelas Thamrin.
Ditambahkan Thamrin salah satu pokok kebijakan dalam program merdeka belajar terkait Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Tahun ini, untuk ujian diserahkan kepada sekolah masing-masing, begitu juga untuk penilaian kelulusan akan dinilai dari sejumlah aspek seperti portofolio berupa penilaian karakter anak, prestasi non akademi, ada juga penugasan USBN itu sendiri.
Sedangkan kebijakan lainnya kata Tamrin, mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi. Awalnya memiliki bobot 90 persen, tahun sekarang menjadi 50 persen.
“Semoga dengan begini kualitas pendidikan di Kota Depok semakin lebih baik lagi,” ujarnya.
Ditempat yang sama Rasikin pemerhati pendidikan mengatakan kepada koransatu.id setiap tahun saya di undang untuk menghadiri forum renja Disdik tapi baru kali ini saya hadir ternyata forum renja ini sepertinya hanya menggugurkan kewajiban sesi tanya jawab hanya diberikan waktu sangat sedikit, forum renja lebih terkesan sebagai “arena” informasi program kerja Disdik.
Ada pertanyaan yang mengganjal di benaknya yakni, urgensi Bunda Eli saat menjadi pemberi kata sambutan. Dalam kapasitas apa beliau di beri “panggung”, ujar Rasikin.
Kalaulah Beliau tampil dalam kapasitas nya sebagai Ketua Paud, bukankah lebih kompeten di forum renja tersebut “panggung” di berikan kepada Ketua BMPS, Ketua PGRI, Ketua Dewan Pendidikan dan Ketua Komisi D DPRD. Tegasnya.(pri)