Cilacap,koransatu.id – Menjadi ASN adalah impian setiap orang,tak terkecuali tenaga profesional seperti Bidan,Manun dengan Terbitnya Keputusan Kemenpan – RB yang menyatakan akan menghapus tenaga honorer akhir tahun 2023 mendatang.
Belum lama berselang tenaga honorer yang ada di pemkap Cilacap membentuk sebuah Forum Non ASN Cilacap,demi memperjuangkan nasib mereka.
Selasa Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Cilacap, sudah melangkah lebih jauh dengan mendatangi gedung perwakilan rakyat kabupaten Cilacap,tak kurang dari 80 orang para tenaga medis tersebut berdialog serta curhat dengan anggota dewan.
Kedatangan mereka di sambut hangat oleh ketua komisi D.Dalam dialog dua arah tersebut, anggota dewan dan para perwakilan bidan tersebut berlangsung hangat.
Utami ketua IBI cabang Cilacap memaparkan kalau maksud dan tujuan rombongan tersebut datang untuk meminta kejelasan nasib mereka bila memang keputusan tersebut di berlakukan.
Pada awak media Utami mengatakan bahwa keputusan KEMENPAN-RB tersebut,sangat tergesa-gesa, dan sangat merugikan para pekerja medis yang sudah lama mengabdikan dirinya untuk kesehatan bangsa, namun dengan adanya keputusan tersebut tentunya akan menghambat karir nya untuk menjadi ASN.
“Kami sudah mengabdi cukup lama, semua kita menginginkan menjadi ASN, setidaknya PPPK pun jadilah,”ungkapnya.
“Namun dengan adanya keputusan tersebut, tentunya menghalangi karier kami kedepankan,”Tambahnya.
“Kalaupun kami tidak bisa Jadi ASN atau PPPK, setidaknya janganlah menghapuskan tenaga Honorer,”harapnya.
Di tempat yang sama ketua komisi D DPRD kabupaten Cilacap,Didi Yudi Cahyadi menambahkan kalau dewan akan memperjuangkan nasib para bidan tersebut, karena biar bagaimanapun mereka adalah ujung tombak untuk dunia medis.
“Kita tetap akan memperjuangkan nasib mereka,”Ujar Didi.
Didi melanjutkan dalam waktu dekat mereka akan mengumpulkan semua stakeholder yang berkaitan langsung dengan dunia medis,agar mendapatkan informasi yang benar akan hal apa yang sesungguhnya terjadi.
“kita akan kumpulkan dulu semua stakeholder terkait untuk membahas hal tersebut,”Lanjut Didi.
“Biar bagaimanapun kita sudah lihat perjuangan mereka di dunia medis, apalagi tiga tahun belakangan ini, mereka adalah ujung tombak kesehatan masyarakat, untuk itu kita perlu perjuangkan dengan sungguh-sungguh,”tutupnya.
Edi Eriza