PADANGPANJANG, KORANSATU.ID -Sebagai upaya pencegahan gangguan keamanan ketertiban di Rutan Kelas II B Padangpanjang, Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Rudi Kristiawan menginstruksikan kepada jajarannya, terutama bagian pengamanan untuk menyediakan alarm tanda bahaya di masing-masing kamar blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Pemasangan alarm untuk mengantisipasi, bila malam hari ada kejadian atau bahaya yang tidak diinginkan seperti : kebakaran, WBP mendadak sakit, kebanjiran, lampu mati, perkelahian di kamar tahanan dan sebagainya.
Selain pemasangan alarm, Rudi juga menginstruksikan agar setiap kamar WBP dipasang karung goni tebal berwarna coklat sebagai inventaris kamar guna menanggulangi kebakaran.
Menindaklanjuti hal itu, Andre Astamam selalu Kepala Pengamanan Rutan Padangpanjang langsung memasang alarm tanda bahaya di blok hunian WBP.
Menurut Andre, alarm tanda bahayanya dengan menggunakan rantai dan gembok yang sudah tidak terpakai di pasang di masing-masing pintu kamar WBP yang berjumlah 22 kamar, semuanya tanpa terkecuali.
” Ini simpel dan sederhana tapi fungsinya sangat penting sekali. Misalnya, ditengah malam ada bahaya atau keadaan darurat di kamar WBP, mereka bisa membunyikan alarm dengan memukulkan rantai gembok yang sudah kita pasang di pintu terali besi kamar sambil meneriakkan memanggil petugas. Jadi pegawai bisa langsung sigap ambil tindakan disamping pada saat kegiatan troling,” Ujar Andre.
Melihat kejadian kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang minggu lalu, Rudi menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas terjadinya musibah itu. Menurut Rudi, di Rutan Padangpanjang, sebenarnya sudah lama mengantisipasi hal-hal pencegahan jauh hari sebelum Lapas Kelas I Tangerang terbakar seperti penyediaan tabung damkar aktif, pengecekan instalasi listrik berkala.
” Yang terpenting, kita lakukan edukasi kepada seluruh jajaran agar melaksanakan tugasnya dengan baik, tanggung jawab, siaga, selalu sesuai dengan SOP serta edukasi kepada WBP agar tidak melakukan perbuatan yang dapat menggangu keamanan dan ketertiban Rutan serta membahayakan bagi dirinya sendiri maupun orang banyakbanyak,” Ungkapnya. (Domas)