SUNGAI LIAT, KORANSATU.ID -; Penambang Ilegal kawasan wisata laut Pantai Matras yang terletak di Kelurahan Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka, ternyata tidak hanya mampu menghipnotis karena keindahannya.
Ternyata kekayaan alam berupa pasir timah yang menghampar di kawasan Pantai Matras ini juga telah menarik masyarakat untuk ikut menikmatinya. Bagaikan semut melihat tumpukan gula, begitulah para penambang menggerogoti pasir timah di kawasan laut matras.
Meski sudah ditambang belasan tahun, namun tetap saja di kawasan ini ada pasir timahnya. Karena itu, tak heran jika deru mesin tambang seakan tak pernah hilang dari kawasan ini.
Setidaknya terlihat ponton TI selam dan TI Isap kerap kali mewarnai pemandangan di pesisir utara Pulau Bangka ini. Sedangkan pada malam hari, giliran TI Perahu yang bergantian mengais rezeki di kawasan ini.
Selain cerita sukses penambang yang terus mendapatkan pasir timah di kawasan laut Pantai Matras ini, ada cerita lain yang juga ikut mewarnai denyut kehidupan laut Matras.
Cantingan, salah satunya yang marak terjadi di Pantai Matras. Ada saja oknum yang berkedok yang memungut cantingan dari para penambang di sini. Alasanya beragam, ada yang berkilah untuk rumah ibadah, ada juga yang beralasan untuk keamanan dan koordinasi.
Selain cantingan, menurut salah satu penambang yang ditemui tim media di sekitar kawasan Pantai Matras, ada sumbangan Rp 10.000 per kilogram pasir timah yang didapat oleh para penambang.
“Jika kita tidak menuruti mereka, maka kita bisa diusir dari kawasan Pantai Laut Matras ini. Mereka bilang untuk koordinasi dan keamanan,” ujar JP, yang minta nama lengkapnya tidak disebutkan dalam berita ini.
Dikatakan JP, selain cantingan dan sumbangan Rp 10.000 perkilogam, mereka juga harus menyetor Rp 750.000 per ponton per minggu.
“Ada juga oknum yang secara perorangan minta jatah. Tapi yang ini biasanya tidak menetapkan besarannya. Asal kita ada rezeki, kita kasih,” tutur JP.
Begitulah aktivitas yang terjadi di kawasan Laut Pantai Matras ini. Denyut dan deru mesin tambang, baik itu Ponton Isap, Ponton Selam maupun Ponton Perahu, seakan tak mau surut, saling bergantian menggurasi isi perut bumi di kawasan Wisata Laut Pantai Matras ini.
Entah berapa lama lagi kawasan ini akan tertib dari aktivitas penambang. Padahal kawasan Pantai Matras ini sudah ditetapkan sejak lama menjadi Kawasan Wisata Kabupaten Bangka. (KS)