TAPSEL, koransatu.id – Plh Bupati Tapanuli Selatan , Parulian Nasution, menegaskan, jajanan anak sekolah yang beredar di pasaran, perlu pengawasan yang lebih tinggi. Sebab makanan yang beredar saat ini, sebagian ada yang mengandung zat kimia tinggi, ujarnya, saat menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan beserta jajarannya di ruang rapat Sekda Tapsel, Senin (22/02).
“Begitu juga di pasar-pasar tradisional yang ada di Tapsel perlu juga diawasi. Karena banyak makanan-makanan yang sudah kadaluwarsa,” ucapnya.
“Kalau hanya Pemkab Tapsel yang mengawasi tidak akan mungkin, tentu harus ada sinergitas antara semua pihak” ucap Parulian.
Sebelumnya Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Medan Drs. I Made Bagus Geramettan, Apt menjelaskan berdasarkan Inpers No. 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yang bertujuan mempercepat dan mensinergikan upaya promotif dan preventif hidup untuk meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diintruksikan untuk menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat, serta memperkuat dan memperluas pengawasan dan intervensi keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
“Ini merupakan gerakan Nasional yaitu gerakan keamanan pangan desa, pasar aman dari bahan berbahaya dan yang terakhir pangan jajanan anak sekolah. Untuk Sumatera Utara mendapatkan enam bagian salah satunya Kabupaten Tapanuli Selatan. Program tersebut terdiri dari satu desa, satu pasar serta satu sekolah. Semua pembiayaan dalam intervensi di tanggung oleh Balai BPOM sendiri,” jelasnya.
Program itu menjadi komunitas serta outputnya nanti akan di lombakan di tingkat Sumut hingga tingkat Nasional. Dengan adanya program itu pihak BPOM memerlukan dukungan dari Pemkab Tapsel.
Menyangkut tentang industri pangan yang belum mendapatkan izin edar dari BPOM, pihaknya siap membantu dan mendampingi.
“Tentu harapan kita Tapsel bisa lebih maju, ini bukan program yang baru tetapi kita bersinergi dengan program yang sudah ada. Contohnya seperti sekolah yang sudah memiliki kantin, dengan adanya program ini maka kantin sekolah tersebut akan menjadi bagus serta akan di ikuti kantin sekolah yang lainnya,” ungkap Made.
Turut hadir, Kadis Kesehatan dr. Sri Khairunnisa, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Ahmad Raja Nasution, Ka. Bappeda Abadi Siregar, Kadis Ketahan Pangan Efrida Yanti Pakpahan, Kadis PMD M Yusuf, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kabag Humas & Protokol Isnut Siregar. (Muhammad Sir)