BOGOR, KORANSATU.ID — Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) berkomitmen untuk lebih gigih memperjuangkan warga masyarakat Bogor dan Bekasi yang sering terdampak banjir dalam program percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas.
Satu di antara upaya yang dilakukan KP2C adalah dengan membuat petisi dengan judul “Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas Demi Keselamatan Warga”. Petisi ini ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, demikian rilis berita yang di terima redaksi, Jumat (25/2/2022).
Dorongan KP2C ini, di antaranya dilakukan dengan mengirimkan sebuah rekomendasi kepada Presiden Jokowi ketika itu. Rekomendasi tentang pentingnya normalisasi sungai itu dihasilkan dari seminar yang digelar KP2C pada 13 Oktober 2018.
Hasilnya? Pada 2021 pemerintah menggelontorkan anggaran untuk program normalisasi Kali Bekasi di Kota Bekasi. Hingga saat ini program normalisasi itu masih dikerjakan, meski kegiatannya terlihat “senyap” dalam beberapa waktu belakangan.
Program normalisasi Kali Bekasi ini dilaksanakan secara bertahap selama periode tiga tahun ke depan. Lalu, bagaimana dengan program normalisasi di Sungai Cileungsi dan Cikeas yang menembus hingga wilayah Kabupaten Bogor?
Informasi yang diterima KP2C, Detail Engineering Design (DED) untuk kedua sungai tersebut sudah dibuat. Dengan demikian, seharusnya tak lama lagi program normalisasi itu bisa direalisasikan, sejauh tidak terbentur anggaran.
Normalisasi sungai memang sangat dibutuhkan warga yang bermukim di sekitar ketiga sungai tersebut. Untuk mempercepat pelaksanaan program normalisasi, KP2C atas nama warga terdampak terpanggil untuk membuat sebuah petisi yang ditujukan kepada presiden dan Menteri PUPR.
Petisi itu telah “dilaunching” kepada masyarakat luas melalui berbagai media sosial, WhatsApp, Telegram hingga website kp2c.com. “Sejak diluncurkan sore tadi hingga malam ini, atau sekitar lima jam, petisi kami telah diteken lebih dari 2500 warga,” ujar Ketua KP2C, Puarman.
KP2C berharap akan semakin banyak warga masyarakat yang meneken petisi ini. Dengan semakin banyaknya warga yang meneken, berarti normalisasi sungai itu menjadi sebuah kebutuhan yang sangat mendesak, sehingga menjadi justifikasi bagi warga untuk menuntut agar normalisasi sungai segera direalisasikan pemerintah.
“Semoga bapak presiden memperhatikan jeritan hati warga terdampak banjir yang selama ini cukup menderita dan terancam jiwa maupun harta bendanya saat banjir datang,” ujar Puarman.
Berdasarkan data, sejak 20 tahun belakangan ini sudah tak terhitung berapa kali warga yang bermukim di sekitar Sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi dilanda banjir akibat meluapnya ketiga sungai tersebut. Sudah tak terhitung pula berapa banyak harta benda warga yang hancur akibat banjir. (HS).