PANGKALPINANG, KORANSATU,ID. – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H Kepulauan Bangka Belitung bersama instansi terkait menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Operasi Ketupat Menumbing 2022 di Ruang Pasir Padi Kantor Gubernur, Jumat (22/4/22).
‘ Mari kita bahu-membahu untuk mensukseskan angkutan mudik tahun 2022 yang sudah ditunggu masyarakat selama 2 tahun, dimana sebelumnya tertunda akibat adanya pandemi Covid-19,” ujar Wagub Abdul Fatah.
Sementara Kapolda Babel Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya mengatakan bahwa adanya permasalahan yang timbul akhir-akhir ini, baik masalah yang bersumber dari politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan negara, terutama penyebaran virus Covid-19, diprediksi dapat mempengaruhi dinamika Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di masyarakat.
” Hari ini kita laksanakan rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasi ketupat 2022 agar ditemukan solusi yang tepat sehingga semua kegiatan yang berkaitan dengan perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan aman dan lancar,” katanya.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi Operasi Ketupat Menumbing pada tahun 2021, tambahnya, jumlah angka kriminalitas terjadi sebanyak 21 kasus, sedangkan tahun 2020 sebanyak 20 kasus atau mengalami penurunan sebanyak 1 kasus (5%).
“Merujuk hal tersebut, perlu kita tingkatkan kewaspadaan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kejahatan yang bersifat konvensional seperti curat, curas, dan curanmor perlu kita waspadai sebagai sasaran para pelaku kejahatan,” ujar Kapolda.
Menurut Kapolda, jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi ketupat tahun 2021 sebanyak 27 kasus, bila dibandingkan tahun 2020 sebanyak 8 kasus atau turun 19 kasus (70%). Hal ini masih harus ditingkatkan sehingga operasi ketupat 2022 diharapkan tidak terjadi laka lantas khususnya di wilayah Babel.
” Kita mengimbau para pemudik agar tetap menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan,” tandasnya.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, kata Kapolda, harus memenuhi beberapa syarat, yakni vaksin dosis 1 akan melakukan PCR, vaksin dosis 2 cukup antigen saja, dan jika sudah vaksin dosis 3 (booster) tidak perlu melakukan PCR/antigen. Adapun syarat dilakukannya vaksin dosis.
Selain itu, lanjut Kapolda, kondisi umum permasalahan yang menjadi fokus perhatian, diantaranya fasilitas penyeberangan dan transportasi, jalur lintas transportasi darat, lokasi wisata dan faktor cuaca.
” Mari tingkat pengawasan di lokasi wisata, pusat perbelanjaan serta lokasi yang menjadi konsentrasi pada perayaan Idul Fitri 1443 H, seperti angkutan umum (bandara, pelabuhan dan terminal).
Sasaran operasi pengamanan jelqng Idul Fitri ini terfokus di 385 lokasi, yakni terminal 10 titik, masjid 312 titik, pusat perbelanjaan ada di 51 titik, bandara 2 titik, dan pelabuhan 10 titik. Sementara data Pos Pengamananan sebanyak 16 titik, Pos Pelayanan 9 titik dan Pos Terpadu 6 titik.(KS)