TANAH DATAR, KORAN SATU.ID – Kabupaten Tanah Datar saat ini berjuang untuk masuk program geopark nasional. Melalui program ini pelestarian alam diupayakan sekaligus mendorong ekonomi lokal.
Salah satunya potensi Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo berupa kawasan Ngalau Indah Pangian akan diusulkan melalui program geopark nasional bersama Istano Basa Pagaruyuang dan Danau Singkarak.
“Kami baru saja rapat bersama tim geopark dan salah satunya Ngalau Pangian kami usulkan jadi Geopark Nasional. Kalau terwujud, akan dapat banyak program nantinya dari pemerintah. Namun, dari sekarang mari perlahan-lahan masyarakat kita berubah, bagaimana bersikap ramah menjadi tuan rumah nantinya,” ujar Bupati Eka Putra saat kunjungan Tim Safari Ramadhan Khusus ke Masjid Alkubra Pangian, Sabtu (24/4/2021).
Dengan potensi yang dimiliki itu sebut Bupati Eka Putra, seharusnya menjadi fokus pembangunan oleh pemerintah nagari. Karena, objek wisata yang tidak dimiliki oleh setiap daerah itu diyakini mampu menarik perhatian dunia pariwisata di masa mendatang apabila dikelola dengan baik.
“Nagari Pangian harus fokus dalam bidang pertanian dan pariwisata. Saat ini, di Kementrian Pariwisata banyak anggaran untuk Desa Wisata, Pangian sudah ada Ngalau, arung jeram, batu datar. Tinggal hidupkan sanggar kesenian, sasaran silek untuk jadi atraksi wisata,” imbau Bupati.
Impian tersebut kata Bupati Eka Putra, bukan hal mustahil dapat terwujud di Nagari Pangian. Karena, Nagari Pangian dikenal sebagai nagari yang Elok Baso, sehingga masyarakatnya masih memiliki jiwa gotong royong yang tinggi dan sangat menghargai tamu yang datang.
“Persatuan di tengah masyarakat dan kalangan pemuda di Nagari Elok Baso ini patut kita acungi jempol karena selalu menjaga kekompakan. Dengan kekompakan ini pasti semua yang kita inginkan itu dapat terwujud secara bersama-sama, termasuk yang saya apresiasi imbauan dari pemuda untuk tidak memungut sumbangan di tengah jalan karena membahayakan keselamatan dan mengganggu kelancaran lalu lintas,” sebutnya.
Bupati juga imbau pengusaha rumah makan dan restoran untuk menutup warung atau kedainya di siang hari.
“Begitu masuk laporan ada warung yang buka di siang hari di X Koto, Saya langsung perintahkan Satpol PP turun menertibkannya. Mari kita hargai saudara kita yang puasa. Termasuk di malam hari, sebaiknya tutup sementara sampai shalat tarwih. Mari ramaikan masjid dan mushalla,” ujarnya.
Turut mendampingi, Plh Sekda Edi Susanto dan Kepala Dinas Pertanian Yulfiardi, sekaligus di kesempatan itu diserahkan bantuan sebesar Rp 10 juta.
Sementara itu, Wali Nagari Pangian Abdul Wazid Datuak Indo Mangkuto mengatakan, pada tahun 2017 lalu, mulai dilakukan pembangunan kembali bangunan masjid. Ini dilakukan setelah adanya kesepakatan antara perantau Pangian yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pangian Raya (IKPR) dengan masyarakat yang ada di kampung.
“Dana awalnya sekitar 195 juta dan sampai saat ini sudah menghabiskan biaya Rp. 4 miliar. Kita masih berharap bantuan dari donatur termasuk pemerintah daerah, guna melanjutkannya,” ungkapnya.
Abdul Wazid juga jelaskan, sesuai namanya, Masjid Alkubra Pangian ini dahulunya merupakan tempat untuk menyelesaikan permasalahan syara’ yang terjadi di empat nagari yang ada di Lintau Buo, (Dms)