PASURUAN, Koransatu.id – Memperingati Hari Guru, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, DR.H Iswahyudi MPd berkunjung ke sejumlah sekolah, diantaranya TK PKK 10 di Desa Klampisrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (26/11/2019) lalu.
Dalam kunjunganya, Iswahyudi MPd didampingi Kepala Desa Kalmpisrejo, Solikin meninjau langsung kondisi ruang kelas dan ruang guru yang sedikit mengalami kerusakan ringan, bagian atap plafon.
Ia menghimbau, agar guru ekstra komunikatif terhadap kondisi lingkungan yang ada disekolah, baik dari sisi tugas dan tanggungjawab sebagai seorang pengajar maupun kepeduliannya terhadap kenyamanan dan keselamatan dari segi fisik bangunan ruang kelas yang ada.
“Saya ingin mengawasi dengan cara silaturrahmi dan kebetulan ini momen hari guru, yang mana untuk menggugah hati para guru supaya lebih peduli sama anak didik termasuk pada lingkungan sekolah supaya proses belajar siswa menjadi nyaman, sejuk dan menyenangkan,” Ujar Abah, panggilan akrab Iswahyudi.
“Saya memang suka berkeliling atau tour ke sekolah-sekolah, yang mana tujuan utama adalah silaturrahim,” imbuhnya.
Terlebih dengan datangnya musim penghujan, dia juga berpesan, kepada seluruh Kepala Sekolah untuk melakukan sidak ruang kelas di sekolah masing masing. Dan bila ada kerusakan disarankan untuk segera melapor ke Dinas Pendidikan.
“Saya harap kepala sekolah melalukan.sidak ke ruang kelas. Paling tidak, bila menemukan kerusakan segera melapor ke Dinas. Barangkali nantinya Dinas bisa memberikan semacam bantuan melalui APBD, selanjutnya bisa direhab atau diperbaiki dan jangan sampai tidak memberitahu,” tegas . Iswahyudi.
Namun, tambahnya, bila tingkat kerusakan sifatnya kecil, dia meminta agar pihak sekolah melakukan perbaikan atau pembenahan sendiri melalui PPSD. Seperti ada satu genting jatuh, secepatnya dilakukan pembenahan supaya tidak kemasukan air yang nantinya juga berdampak pada atap plafon.
Lebih lanjut Iswahyudi menginginkan adanya tingkat kepedulian dari Kepala Sekolah terhadap kondisi bangunan yang ada dengan cara menjaga dan merawat, dan bukan malah terkesan ada pembiaran terlebih dirusak, demi mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sehingga terkesan tingkat kerusakan yang ada di lapangan terlihat parah. (Red/Wir)