PASURUAN, KORANSATU.ID – Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (PUSDATR ) kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan anggaran 6 miliar rupiah, untuk normalisasi sungai yang ada di 18 kecamatan.
Kepala Dinas PU(SDA- TR) Kabupaten Pasuruan Ir. Misbah Zunib, M.Si, mengatakan bahwa Pemkab sudah merencanakan kegiatan program normalisasi pembuangan dan saluran irigasi yang bakal direalisasikan di 18 kecamatan.
“Kami sudah merencanakan program kegiatan normalisasi pembuangan dan saluran irigasi yang dianggarkan dari APBD 2021,” Ungkap Misbah.
Lebih lanjut, kegiatan normalisasi dengan anggaran 6 Miliar Rupiah itu, untuk mengantisipasi adanya banjir khususnya di wilayah yang rentan terjadi pendangkalan.
“Pendangkalan pasti terjadi, terutama di hulu sungai yang pada saat hujan pasti membawa lumpur, sehingga perlu adanya normalisasi,” ujarnya
Hingga saat ini, anggaran serta rencana normalisasi yang bakal dilakukan pada sungai dangkal yang rentan terjadinya genangan air hingga terjadi banjir, ada 80 titik lokasi yang bakal dinormalisasi.
“ Kita prioritaskan daerah hilir yang rentan, seperti wilayah Beji, Pandaan, Kraton, Wonorejo, Gondangwetan dan Rejoso, Grati dan Nguling, yang merupakan daerah hilir,” Jelasnya.
Dari 80 titik lokasi dan 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan, terkecuali wilayah Pasrepan, Puspo, Tosari dan Tutur serta Purwodi, tidak masuk dalam program normalisasi.
“Kecuali wilayah Pasrepan, Puspo, Tosari dan Tutur serta Purwodi, ini tidak masuk dalam program,. yang kita prioritaskan adalah daerah hilir,” Terang Misbah.
Selain itu, sejumlah wilayah yang tidak masuk dalam program normalisasi yang dianggarkan dari APBD ini, ada yang menjadi kewenagan propinsi.
“Kita juga ada kerjasama dengan propinsi, terkait dengan sungai yang menjadi kewenangan propinsi, seperti Rejoso. sedangkan kali Welang dan Wrati, dilakukan normalisasi melaui balai besar,” ujarnya
Menurut Misbah, pemeliharaan harus dilakukan di daerah hilir di setiap tahunya. Kalau tidak bisa diatasi dalam waktu 1 tahun, dilakukan 2 tahun sekali hingga mencapai maksimal.
” Saya berharap, program normalisasi pada hilir sungai yang merupakan pembuangan, serta saluran irigasi ini bisa mengurangi dampak banjir, sehingga pendistribusian air ke sawah warga bisa berjalan dengan lancar,” tandasnya. (wir)