
SUKABUMI, koransatu.id – Organisasi Masyarakat (Ormas) Diaga Muda Indonesia (DMI) Kabupaten Sukabumi menggelar Musyawarah Cabang (Muscab), di Hotel Augusta Jalan Raya Cikukulu Sukabumi. Minggu (04/04/21).
Ketua DPC Diaga Muda Indonesia, Dewex Sapta Anugrah kepada koransatu.id menyampaikan, Diaga Muda sejak berdiri 7 tahun lalu. Dan hari ini melaksanakan Muscab perdana.
Agenda Muscab membahas berbagai persoalan, diantaranya peleburan kepengurusan dua wilayah, yakni Kabupaten dan Kota Sukabumi menjadi Sukabumi Raya.
Disamping itu Diaga juga merumuskan program strategis organisasi kedepan dengan melakukan evaluasi atas keaktifan kepengurusan maupun anggota Diaga Muda.
“Pembahasan penting dalam Muscab ini, kita konsolidasi kepengurusan dan anggota organisasi. Karena kita mengkhawatirkan sebagaimana di ketahui kondisi saat ini banyak terjadi dualisme kepengurusan ormas maupun partai politik,” imbuh Dewex.
Pembahasan lainnya, masih Dewex, Diaga Muda sebagai organisasi ber platform perjuangan akan terus berjuang untuk mengcounter narasi yang digaungkan oleh kelompok kelompok yang berpaham radikalisme anti toleran dan anti Pancasila,” ujar Dewex di sela- sela acara Muscab.
“Diaga Muda harus bisa mengatisipasi paham paham radikalisme dan intoleran dalam kehidupan masyarakat, itu yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita kedepannya,” tandasnya.
Dewex juga mengatakan, jumlah anggota Diaga saat ini mencapai ribuan orang. Tersebar di 32 Kecamatan se Kabupaten Sukabumi dan 4 Kecamatan di Kota Sukabumi.
“Jumlah anggota Diaga yang sudah dilengkapi Kartu Tanda Anggota (KTA) diangka sekitar tiga ribu sampai lima ribu orang, artinya kita sudah menyebar.
Untuk struktur kepengurusan di Kabupaten Sukabumi kita sudah membentuk 32 Pengurus Anak Cabang (PAC) dari total 47 kecamatan yang ada, sedangkan untuk Kota Sukabumi sudah terbentuk 4 PAC dari total 7 kecamatan,” ungkapnya.
Dewex menegaskan, sesuai intruksi Dewan Pembina bahwa Diaga wajib menjaga nalar kritis untuk memberikan kontribusi pemikiran ke arah kemajuan.
Di tahun pertama roda pemerintahan Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri, Diaga Muda menyatakan sikapnya.
“Sikap kita atas kepemimpinan Marwan-Iyos adalah mengawal semua program kerjanya dan menjadi mitra kerja yang bersinergis. Namun disisi lain kita juga akan menjadi mitra kritis bagi pemerintahan ketika ada program yang tidak sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab Sukabumi, dan akan mengigatkan jika mengingkari janji-janji politiknya ketika kampanye dulu,” tegasnya.
(Haris)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.