SUKABUMI, KORANSTU.ID – Diduga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhan ratu Kabupaten Sukabumi buruk. Pasalnya, banyak pasien yang mengeluh hingga mengadu kepada Wakil Rakyat.
Buruknya pelayanan RSUD Palabuhan ratu menimpa kepada Almarhumah Nenek Tini (70) tahun, seorang warga Jalan Otista RT 02 RW 05 Kelurahan Palabuhan ratu, Kecamatan Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi. Nenek Tini meninggal dunia, diduga, salah satunya akibat Pelayanan RSUD Palabuhan ratu yang buruk terhadap pasien rawat inap. Hal tersebut dikatakan Cucu almarhumah nenek Tini, Susan kepada KORANSATU.ID di kediamannya Jln. Otista Kelurahan Palabuhan ratu, Rabu. (18/08/21).
Menurut Susan, Sebelum wafat, nenek Tini sempat dirawat inap selama 11 hari di RSUD Palabuhan ratu. Selama itu, nenek Tini tidak pernah mendapatkan pelayanan yang baik.
“Sebelum di rawat sempat dibawa ke dokter, kata dokter bukan Covid. Setelah dibawa ke RSUD jadi Covid, kan aneh. Ke dua sebelum nenek saya meninggal, beliau dirawat selama 11 hari di RSUD Palabuhanratu.
Selama dirawat nenek saya hanya digantikan satu kali pampers saja oleh perawat. Padahal sudah saya sediakan 8 buah pampers. Bahkan baju nenek pun tidak pernah di ganti selama disana. Kami pihak keluarga merasa dibohongi oleh pihak RSUD Palabuhan ratu, karena buat apa pihak RSUD meminta pampers dan baju kalau tidak digunakan.
Dan setelah jenazah nenek saya di mandikan, terlihat luka memar dan lecet dibagian pinggul, mungkin disebabkan dari pampers yang sudah lama tidak diganti,” ungkap Susan.
Masih kata Susan dirinya sempat mempertanyakan hal tersebut kepada pihak RSUD Palabuhan ratu, namun tidak mendapatkan tanggapan serius.
Sehingga kasus tersebut diadukan Susan ke pihak DPRD Kabupaten Sukabumi.
“Setelah saya dan keluarga mengadukan kasus ini ke DPRD, baru disitu Direktur RSUD datang ke rumah meminta maaf atas pelayanan yang buruk, dan memberikan uang sebesar tiga juta rupiah. Sebagai permohonan maaf kepada keluarga kami.
Kami tidak mengharapkan pemberian uang tersebut. Yang kami dan keluarga harapkan itu pelayanan RSUD Palabuhan ratu memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pasien,” imbuhnya.
Sementara itu Seksi Pelayanan Medis RSUD Palabuhan ratu dr. Wisnu Budiharyanto, membernarkan ada keluhan pihak keluarga pasien. Namun saat di mintai keterangan seputar pelayanan terhadap pasien nenek Tini , dirinya tidak memberikan penjelasan secara gamblang.
“Jadi pertama, awal menujuk beberapa perawat itu pada gak mau, kita tunjuk perawat untuk menangani pasien Covid. Khususnya pada bulan Mei dan Juni, itu meningkat lonjakan secara nasional, termasuk rumah sakit kita menumpuk pasien semua ruangan penuh. Perawat kita terbatas sedangkan perawat kita ada yang terpapar Covid termasuk dokter spesialis sendiri juga terpapar Covid. Kami harus mengakui ada sedikit penurunan pelayanan kami. Untuk pasien yang meninggal kami sudah beberapa kali bertemu dengan pihak keluarganya. Nah untuk pasien impusannya terlepas, itu ada Group WhatsApp pengaduan, itu perawat yang menanganinya,” ucap Wisnu saat ditemui di ruang kerjanya.
Di pihak lain, salah seorang aktivis warga Palabuhan ratu yang enggan disebutkan namanya, juga mengatakan terkait buruknya pelayanan di RSUD Palabuhan ratu.
“Selama ini, saya mengamati kinerja pegawai RSUD Palabuhan ratu. Memang cukup banyak pengaduan yang datang terkait ketidak puasan masyarakat pasien terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Palabuhan ratu,” ucapnya.
Ia juga mengaku bahwa selama ini, dirinya selalu mengamati perkembangan pelayanan di RSUD Palabuhan ratu. Sejak dari direktur yang lama hingga direktur yang baru. “Apalagi sejak ada pergantian direktur pada bulan Januari 2020 lalu. Saya menduga ada ketidak mampuan direktur yang baru dalam mengelola rumah sakit. Sehingga selain layanan biasa tidak berubah menjadi lebih baik. Disisi lain diperburuk lagi dengan gagapnya RSUD Palabuhan ratu dalam menangani Pandemi Covid-19. Tentu efeknya sangat merugikan masyarakat baik dari segi psikologis, materi bahkan nyawa warga yang tidak terselamatkan yang menggunakan jasa layanan RSUD Pelabuhan ratu,” bebernya. (ris)