INDRAMAYU, KORAN,SATU.ID – Setelah melawati seratus hari kematian suaminya, Irianto MS Syafiuddin (Yance), mantan Bupati Indramayu Anna Sophana mulai turun gunung. Bertepatan dengan masa kampanye para pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Indramayu, Ana gencar mensosialiasikan paslon nomor 3, Daniel- Taufik.
Silaturahminya menyapa warga Indramayu dimanfaatkan untuk menyakinkan warga untuk memilih Daniel-Taufik pada 9 Desember 2020 mendatang.
Dalam sepekan terakhir di bulan Oktober dan awal bulan November ini, Anna Sophana banyak turun bersilaturahmi dengan warga, khususnya di kalangan ibu-ibu di daerah pemilihan (dapil) dua Indramayu, yang meliputi kecamatan Kedokan Bunder, Juntinyuat, Karangampel, dan Krangkeng. Mantan orang nomor satu di Kota Mangga itu, hadir atas undangan kalangan ibu-ibu yang tergabung dalam jami’ah yasinan, majlis talim, hingga ibu-ibu arisan.
“Alhamdulillah, saya bisa memenuhi undangan warga, khususnya kalangan ibu-ibu di berbagai pelosok Indramayu. Termasuk juga yang ada di wilayah dapil dua ini. Saya bersyukur bisa bersilaturahmi dengan masyarakat, sekaligus juga mensosialisasikan Paslon nomor urut 3 kepada masyarakat,” ujarnya saat pertemuan dengan ibu-ibu jami’an/majlis talim di desa Dadap dan Juntinyuat, Senin (2/11).
Dalam kunjungan, saat bertemu warga Anna Sophana selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19, yakni dengan selalu mengenakan masker saat pertemuan dengan warga.
Setiap kehadirannya di tengah masyarakat, Anna Sophana hanya didampingi oleh asisten pribadinya dan supirnya. Tiap pertemuan dengan kalangan ibu-ibu di sejumlah desa di dapil dua Indramayu, dia selalu mengingatkan mereka untuk memathui protokol kesehatan Covid-19, baik dengan bermasker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Dijelaskan secara singkat, bahwa almarhum suaminya H Yance mengamanatkan supaya kelangsungan pembangunan di Indramayu terus berkelanjutan. Sejak memimpin Indramayu dua periode, yakni tahun 2000-2010, H Yance (alm) mampu menciptakan Indramayu yang dahulunya sering tawuran, menjadi kondusif.
Salah satu upaya untuk menciptakan kondusif daerah tanpa tawuran antar desa adalah dengan adanya Peraturan daerah (Perda) larangan miras. Kemudian upaya mewujudkan Indramayu yang relgius dengan wajib mengaji bagi para siswa muslim, berhijab untuk pelajar perempuan dan lainnya. Untuk infrastuktur sendiri, seperti jalan-jalan, irigasi maupun lainnya, sudah mengalami kemajuan pesat. Seperti kondisi jalan di desa-desa yang sudah berhotmix maupun betonisasi.
Kemajuan daerah dengan semangat visi Indramayu Remaja, paska kepemimpinan H Yance (alm) dilanjutkan oleh Anna Sophana dengan hampir dua periode, yakni 2010-2018. Anna Sophana sendiri sempat dijuluki Bupati Betonisasi. Karena selama kepemimpinannya, salah satunya memprioritaskan betonisasi jalan-jalan desa.
Dijelaskan Anna, target pembangunan di Indramayu ini hampir selesai untuk mewujudkan Indramayu Remaja. Pembangunan infrastruktur jalan sudah baik, pembangunan rumah layak huni, beasiswa, dan program lainnya.(Resman)
Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.